Musim Hujan Picu Cabai Busuk, Harga Melonjak Rp70 Ribu Perkilogram

- Jurnalis

Minggu, 29 Desember 2024 - 10:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: salah satu penjual cabai di pasar tradisional daerah keluhkan harga cabai yang naik, (dok. regamedianews).

Caption: salah satu penjual cabai di pasar tradisional daerah keluhkan harga cabai yang naik, (dok. regamedianews).

PAMEKASAN,- Musim hujan yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia membawa dampak serius pada sektor pertanian, khususnya komoditas cabai.

Banyak petani mengeluhkan hasil panen cabai yang menurun, akibat serangan hama dan kondisi lembap yang membuat cabai cepat membusuk.

Menurut pantauan di beberapa pasar tradisional, harga cabai kini melonjak drastis, mencapai kisaran Rp 60.000 hingga Rp 70.000 perkilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lonjakan harga tersebut, dirasakan cukup memberatkan baik bagi konsumen rumah tangga maupun pelaku usaha kuliner.

“Cabai yang busuk jadi banyak, apalagi hujan terus-terusan. Sulit untuk menjaga kualitasnya,” ujar Samarti, petani cabai asal Palengaan Laok Pamekasan.

Baca Juga :  Sampang Siaga Bencana Alam Hidrometeorologi

Ia menyebutkan, hujan deras selama beberapa hari terakhir mengakibatkan lebih dari 30 persen hasil panennya rusak akibat pembusukan.

Di sisi lain, pedagang pasar juga mengeluhkan lonjakan harga ini.

“Biasanya cabai itu paling mahal Rp 40 ribu, sekarang sudah hampir Rp 70 ribu. Pembeli jadi banyak yang mengeluh,” kata Sapiah, pedagang ikan dan sayur di pasar tradisional dusun jati jajar.

Meski menghadapi kerugian, petani tidak menyerah. Mereka mulai berusaha menanam kembali cabai dengan harapan cuaca membaik dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga :  Mantapkan Pemahaman, Dinas PMD Sampang Gelar Bimtek Siskeudes Versi 2.0

Dengan upaya petani yang terus menanam kembali dan dukungan pemerintah, diharapkan harga cabai dapat segera stabil sehingga masyarakat tidak terbebani lebih lama.

Namun, hingga saat ini, lonjakan harga cabai masih menjadi perhatian serius di pasar-pasar seluruh Indonesia.

Para ahli pertanian mengimbau, agar petani lebih waspada terhadap risiko serangan penyakit selama musim hujan dan memanfaatkan teknologi pertanian, untuk menjaga kualitas hasil panen.

Sementara itu, masyarakat disarankan untuk bijak dalam mengatur konsumsi cabai, agar anggaran rumah tangga tetap terkendali.

Berita Terkait

64 Napi Narkotika Pamekasan Bebas Bersyarat
LSM Walihua Soroti Proyek Refitalisasi SMKN Model Gorontalo
ESP PLTU Anggrek Bermasalah, Polusi Udara Ancam Warga
DPMD Pamekasan Siapkan PAW dan Pilkades 9 Desa
Badko HMI Jatim Kecam Perilaku Gus Elham ‘Cium Anak Kecil’
Pengerjaan Refitalisasi SMKN Model Gorontalo Lamban
Akhir Tahun 2025, PAD Pamekasan Tembus 81,76%
65 Pejabat Pemkab Sampang Dirotasi, Berikut Namanya !

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 23:08 WIB

64 Napi Narkotika Pamekasan Bebas Bersyarat

Sabtu, 15 November 2025 - 20:56 WIB

LSM Walihua Soroti Proyek Refitalisasi SMKN Model Gorontalo

Sabtu, 15 November 2025 - 11:34 WIB

ESP PLTU Anggrek Bermasalah, Polusi Udara Ancam Warga

Jumat, 14 November 2025 - 22:18 WIB

Badko HMI Jatim Kecam Perilaku Gus Elham ‘Cium Anak Kecil’

Jumat, 14 November 2025 - 19:53 WIB

Pengerjaan Refitalisasi SMKN Model Gorontalo Lamban

Berita Terbaru

Caption: Kalapas Narkotika Pamekasan Kusnan, memberikan arahan kepada para narapidana yang resmi bebas, (dok. foto istimewa).

Daerah

64 Napi Narkotika Pamekasan Bebas Bersyarat

Sabtu, 15 Nov 2025 - 23:08 WIB

Caption: Ketua DPW Partai NasDem Jatim Lita Machfud Arifin, sampaikan sambutannya saat konsolidasi dengan DPD Partai NasDem Sampang, (dok. regamedianews).

Politik

DPW NasDem Jatim Perkuat Basis Partai di Daerah

Sabtu, 15 Nov 2025 - 19:47 WIB

Caption: ilustrasi.

Hukum&Kriminal

Pengedar Sabu di Tanjung Bumi Bangkalan Ditangkap

Sabtu, 15 Nov 2025 - 16:52 WIB

Caption: Electrostatic Precipitator pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kecamatan Anggrek Gorontalo Utara, (dok. regamedianews).

Daerah

ESP PLTU Anggrek Bermasalah, Polusi Udara Ancam Warga

Sabtu, 15 Nov 2025 - 11:34 WIB