Sampang,- Pengurus Ikatan Mahasiswa Darul Ulum (IMADU) Gersempal, Sampang, Jawa Timur, periode 2025-2026 resmi dilantik.
Pelantikan tersebut, dipimpin KH Amin Syafi’uddin pengasuh Ponpes Darul Ulum, di Pendopo Trunojoyo, Jumat (27/6/25) pagi.
Agenda pelantikan yang berlangsung khidmat, mengusung tema “Mahasiswa Santri Aktif, Inovatif dan Solutif Untuk Peradaban”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Turut dihadiri, perwakilan Dandim 0828 dan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sampang, serta pengurus Ponpes setempat.
Dalam sambutannya, Ust Abdur Rohim ketua Yayasan Darul Ulum Gersempal, mengapresiasi pelantikan pengurus IMADU tersebut.
“Pelantikan ini dibentuk mahasiswa, dari berbagai perguruan tinggi yang berangkat dari Ponpes Darul Ulum,” ujarnya.
Bertujuan agar mempunyai wadah, dengan harapan dapat memfasilitasi hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat.
“Terutama, bagi santri yang ingin meneruskan ke pendidikan lebih tinggi dan mendapatkan beasiswa,” bebernya.
Ust Abdur Rohim berharap, ikatan ini dapat memberi kontribusi besar kepada pesantren, tentunya yang bersifat positif.
“Bahkan, mampu bersinergi dan selaras dengan program-program Ponpes Darul Ulum Gersempal,” harapnya.
Namun demikian, ia berpesan, meski sudah menjadi mahasiswa, IMADU tetap terikat dengan undang-undang pesantren.
Dengan harapan, para mahasiswa tidak terkena virus senja hingga melanggar ahlusunnah waljamaah.
“Santri atau mahasiswa, wajib menjaga nama baik pesantren, baik didalam maupun diluar pesantren,” pesannya.
Ust Abdur Rohim juga mengapresiasi, mahasiswa yang tergabung dalam IMADU Gersempal berinovasi positif.
Tetap mempertahankan ajaran pesantren yang lama agar tidak hilang, salah satunya ajaran kitab kuning.
“Oleh karena itu, terbentuknya ikatan mahasiswa ini adalah inovasi kita bersama. Semoga amanah dan barokah,” tuturnya.
Sementara, Ahmad Hafid ketua umum IMADU Gersempal, berharap pelantikan ini bukan hanya seremonial biasa.
“Melainkan, dapat berkontribusi positif dan memajukan Ponpes Darul Ulum,” ujar dalam sambutan singkatnya.
Meski demikian, ia tetap meminta binaan dan bimbingan kepada pihak pesantren, termasuk dari pemerintah daerah.
“Agar supaya, kami menjadi sosok mahasiswa – santri aktif, inovatif dan solutif untuk peradaban,” pungkas Hafid.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi