Pamekasan,- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur, terus menunjukkan komitmennya.
Diantaranya, menerapkan pembinaan dan pemberdayaan, melalui program kemandirian pengelasan terhadap warga binaan.
Dalam hal tersebut, Lapas Narkotika di kota Gerbang Salam ini mengandeng SMK Negeri 2 Pamekasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebanyak 80 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), terdaftar sebagai peserta dalam pelatihan tahap awal.
Dalam sambutannya, Kepala SMKN 2 Pamekasan, Edi Purnomo, mengapresiasi yang tinggi atas inisiatif Lapas Narkotika Pamekasan.
Karena, telah menghadirkan program pembinaan yang bersifat produktif dan aplikatif.
“Kami melihat, pelatihan pengelasan ini bukan hanya sekadar kegiatan pembinaan,” ujarnya.
Akan tetapi, sebuah peluang nyata bagi WBP, untuk bekal keterampilan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti.
“Kami sangat mendukung langkah ini, berharap kerjasama semacam ini bisa terus berlanjut,” pintanya.
Sementara, Kalapas Narkotika Pamekasan Kusnan, menyampaikan rasa terima kasih atas sinergi yang terjalin.
Ia menekankan, pelatihan ini bagian program pembinaan, agar WBP mampu mandiri setelah menjalani masa pidana.
“Kami mengapresiasi SMKN 2 Pamekasan, telah bersedia menjadi mitra pelatihan bagi warga binaan kami,” tuturnya.
Kusnan menjelaskan, pembinaan tidak dapat berjalan sendiri, melainkan butuh dukungan lintas sektor.
“Kami terbuka dan siap berkolaborasi, untuk program pelatihan lainnya berorientasi pada keahlian kerja,” pungkasnya.
Ia berharap, pelatihan pengelasan ini menjadi langkah awal, dalam memberikan keahlian teknis kepada warga binaan.
Dengan keterampilan yang mereka peroleh, diharapkan mampu membangun kehidupan baru yang produktif.
“Warga binaan bisa mandiri, dan bermanfaat bagi masyarakat setelah bebas kelak,” pungkas Kusnan.
Penulis : Red
Editor : Redaksi