Sampang,- Operasi Patuh Semeru 2025 di Sampang, Madura, Jawa Timur, sudah berlangsung 10 hari.
Alhasil, petugas kepolisian telah menjaring ribuan pengendara yang melanggar aturan lalulintas (lalin).
Dari ribuan pelanggaran yang tercatat, tidak menggunakan helm mendominasi (paling banyak, red).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Sigit Ekan Sahudi, melalui KBO Lantas Ipda Andi Purwiyanto menyebutkan, ada 3192 pelanggaran.
“Dari ribuan pelanggaran, pengendara motor tidak menggunakan helm yang mendominasi,” ujarnya, Rabu (23/7) sore.
Lanjut Andi menjelaskan, jenis pelanggaran tidak menggunakan helm tersebut, tercatat sebanyak 652.
“Jumlah itu, hasil Operasi Patuh Semeru selama 9 hari,” jelasnya kepada rega media.
Sedangkan pelanggaran lain, seperti kelengkapan kendaran sejumlah 571, dan surat-surat kendaraan 161.
“Safety belt 10, berboncengan dua ada 2, dan berkendara dibawah umur 1,” ungkap Pama Polres Sampang ini.
Dalam operasi tersebut, hasil tilang etle tercatat sebanyak 64, tilang manual 1253 dan teguran tertulis 1875.
“Jadi, hasil keseluruhan Ops Patuh mulai 14 s/d 22 Juli kemarin, sejumlah 3192 pelanggaran,” jelasnya.
Andi menambahkan, jenis pelanggaran kelengkapan kendaran juga cukup mendominasi.
“Seperti motor tidak dilengkapi spion, pelat nomor, bahkan kenalpot tidak sesusai standart (kenalpot brong),” terangnya.
Ia mengungkapkan, pelanggaran lalin tersebut, terjaring saat melaksanakan Ops Patuh di jalur lintas nasional.
“Tepatnya di sekitar kawasan Sampang kota,” beber perwira polisi berpangkat satu balok emas dipundaknya.
Terbaru, imbuh Andi, juga melaksanakan Ops Patuh di wilayah Pantura, tepatnya di Kecamatan Ketapang.
“Hasil operasi, nanti kami informasikan pasca Ops Patuh Semeru selesai, pada 27 Juli mendatang,” pungkasnya.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi