Kapolres Sampang Akan Tindak Tegas Warga Yang Buat Ricuh dan Bawa Sajam Saat Pilkades

Kapolres Sampang (AKBP. Didit Bambang Wibowo Saputra).

Sampang, (regamedianews.com) – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Sampang bakal segera digelar, tapatnya pada Kamis tanggal 21 November 2019. Sebanyak 38 Desa yang mengikuti ajang pesta demokrasi tersebut.

Namun, dalam hal ini bakal menjadi tantangan tersendiri bagi aparat keamanan, yakni Kepolisian Resort Sampang. Mengingat, saat pelaksanaan Pilkades tidak luput dari kericuhan, lantaran adanya perbedaan pilihan antar sesama pendukung Calon Kepala Desa (Cakades).

“Mulai dari tahapan dan pelaksanaan Pilkades, jika ada yang membuat situasi tidak kondusif, memprovokasi dan membuat kericuhan kami akan melakukan tindakan penegakan hukum”, tegas Kapolres Sampang, AKBP. Didit Bambang Wibowo Saputra saat dikonfirmasi melalui jejaring telepon selulernya, Senin (11/11/2019).

Didit juga mengintruksikan kepada masyarakat, jika melihat atau mengetahui seseorang yang membawa senjata tajam (sajam), saat tahapan maupun pelaksanaan Pilkades segera laporkan kepada pihak kepolisian setempat, karena hukum sifatnya objektif bukan subjektif, tentunya bakal dilakukan ranah-ranah hukum.

“Apabila nanti kami menemukan langsung ada yang mebawa sajam akan kami amankan. Selain itu, kami bakal update terus perkembangan Pilkades, mulai dari tahapan hingga pelaksanaan Pilkades nantinya. Harapan kami Pilkades serentak di Kabupaten Sampang berjalan lancar, aman dan kondusif”, ungkapnya.

Lebih lanjut Didit mengatakan, aparat keamanan yang bakal dikerahkan kurang lebih 1000 personel. Untuk masing-masing Pilkades yang dinilai rawan bakal disiagakan 30 personel, sementara untuk desa yang aman disiagakan 5 personel.

“Selama menjelang pelaksanaan Pilkades, kami lebih mengedepankan kegiatan yang humanis, seperti safari sholat jum’at dan subuh ke masjid-masjid juga khotmil qur’an, tujuannya agar masyarakat memahami tentang demokrasi Pilkades. Selain itu, saya juga update terus permasalahan kecil yang ada di desa, agar dapat meminimalisir situasi tidak kondusif”, pungkasnya. (adi/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *