Bandung Barat || Rega Media News
Dunia pendidikan yang mempunyai peran penting mencetak generasi bangsa menjadi banyak terhambat akibat pandemic Covid-19. Kebijakan pembelajaran mode daring (jarak jauh) yang ditempuh pemerintah mulai dirasakan memberatkan para orang tua siswa.
Selain kesulitan orang tua siswa mengganti peran guru dirumah juga karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki para orang siswa, belum lagi permasalahan lainnya.
Terkait tersebut, Kepala Sekolah SMPN 3 Ai Nurhayati mencoba lakukan jajak pendapat kepada seluruh orang tua siswa, untuk dimintai saran pendapatnya dengan cara mengisi formulir yang sudah disediakan pihak sekolah.
“Jajak pendapat ini kami lakukan untuk mengetahui pendapat orang tua siswa dengan pembelajaran daring, dari 95% data yang masuk orang tua menginginkan anaknya belajar secara tatap muka langsung,” jelas Ai, dikantor SMPN 3, jalan Cilimus Padaasih, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Senin (19/10/20).
Selain itu, Ai juga beralasan jika ada signal dari Dinas untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka pihak sekolah sudah mempunyai pernyataan tidak keberatan dari orang tua siswa.
“Tadi seperti yang kita lihat para orang tua yang menyetorkan surat pernyataannya. Selain itu, orang tua juga harus datang untuk menandatangani pernyataannya diatas materai,” paparnya.
Disebutkannya, dari 293 orang tua siswa yang menyetujui anaknya belajar tatap muka langsung sekira 250. Sisanya tidak menyetujui karena alasan masih situasi pandemi covid-19. (wie/gil)