Sampang || Rega Media News
Transit puluhan ton beras di Gudang Bulog, Sampang, Madura patut dicurigai. Pasalnya, tiga orang supir expedisi pengakut beras mengeluhkan adanya beberapa sak karung berisikan beras yang hilang, Sabtu (24/10/20).
Awalnya PT Surya Buana Sentosa (SBS) sebagai perusahan jasa angkutan truk mengirim tiga armada truk fuso jenis Hino, membawa beras bantuan pemerintah pusat ke Sampang.
Setiap armada membawa 33 ton atau 2.200 karung beras. Ketika bongkar muat, ketiga armada perusahaan tersebut kehilangan muatan dengan jumlah yang bervariatif.
Usut demi usut, hilangnya sejumlah karung berisikan beras tersebut sudah biasa hilang saat transit di gudang Bulog yang beralamat di Jl. Diponegoro, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Kota Sampang.
Seperti yang dikeluhkan Angga, salah satu supir kendaraan expedisi pengangkut Bantuan Sosial Beras (BSB), kehilangan 38 sak beras saat diturunkan di gudang Bulog Sampang.
Padahal, kata Angga, sebelum pemberangkatan dari lokasi gudang sebelumnya, jumlah sak beras yang diangkutnya dalam keadaan lengkap dan utuh.
“Ini aneh, sebelumnya lengkap, tapi ketika beras diturunkan sudah saya cek lagi, dan saat dihitung jumlah sak karung beras itu kurang. Anehnya, ketika saya mau cek kedalam gudang tidak diperbolehkan,” ungkapnya, Sabtu (24/10).
Hal senada juga dikatakan Didik dan Kembar, ribuan sak karung berisikan beras yang diangkutnya hilang 2 sak dan 7 sak. Namun, kata Didik, menurut mandor gudang Bulog, hilangnya 1 sak hingga 10 sak itu sudah biasa.
“Waktu berangkat, teman saya sudah berpesan kalau beras yang pernah diangkutnya ke Bulog Sampang juga pernah hilang. Katanya hal ini sering terjadi dan berlangsung lama, baru kali ini kami yang berani buka, kalau tidak siapa yang mau ganti rugi,” tegas Didik.
Sementara saat dikonfirmasi, Anshori pegawai gudang Bulog Sampang Bidang Organik enggan berkomentar terkait hilangnya puluhan sak beras bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat (Keluarga Penerima Manfaat, red).
“Maaf mas, saya ataupun pimpinan disini tidak diizinkan memberikan keterangan kecuali ada utusan dari pimpinan di Bulog Pamekasan, disini hanya Sub Divre,” ucapnya kepada awak media.
Disisi lain, Wahyu salah satu pegawai yang bertanggungjawab menangani transportasi angkutan mengatakan, hilangnya 1 sak sampai 10 sak beras itu hal yang biasa dan persoalan tersebut sudah diselesaikan. Bahkan dirinya mengaku hanya bertanggungjawab atas hilangnya 7 karung sak beras.
“Selebihnya mengenai informasi yang hilang sampai puluhan karung itu saya tidak tau, akan tetapi atas inisiatif pribadi, saya ganti 7 karung beras saja,” pungkasnya. (har/red)