Surabaya || Rega Media News
Larangan mudik lebaran yang dikeluarkan pemerintah berdampak pada penyekatan dilakukan diberbagai pintu masuk di daerah diseluruh Indonesia, termasuk di Jawa Timur.
Salah satu lokasi penyekatan yang terjadi di kawasan pintu masuk jembatan Suramadu. Jembatan yang menjadi penghubung menuju pulau Madura itu dijaga begitu ketat oleh petugas gabungan TNI-Polri dan Pemkot Surabaya.
Sejak penyekatan diterapkan mulai 6 Mei lalu, ribuan kendaraan yang tak memiliki surat lengkap dipaksa putar balik oleh petugas tanpa pandang bulu.
Belakangan seiring kejadian tersebut, beredar foto dengan narasi jembatan ditutup warga terpaksa mudik dengan cara berenang.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat bicara, melalui akun facebooknya orang nomor satu di Jatim itu mencoba memberikan klarifikasi.
“Netizen yang budiman, mereka yang berenang ini adalah para prajurit TNI Angkatan Laut (AL). Aksi melintasi selat Madura dari Surabaya ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-15 Pasmar-1 TNI AL, tahun 2016 lalu,” tulisnya, Jumat (07/05/21).
Mantan Menteri Sosial itupun memastikan, gambar yang dibumbui narasi mudik yang belakangan sempat beredar di media sosial itu adalah hoax.
“Jadi, jika ada yang menarasikan foto tersebut adalah rombongan para pemudik yang nekat berenang menyebrangi Selat Madura, dapat dipastikan adalah Hoax atau berita palsu,” imbuhnya.
Khofifah juga menjelaskan, upaya pemerintah dalam melakukan penyekatan selama beberapa hari kedepan adalah untuk meminimalisir mobilitas masyarakat saat larangan mudik dimasa pandemi.
“Jembatan Suramadu untuk sementara disekat selama masa larangan mudik lebaran pada 6-17 Mei 2021. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya mobilitas masyarakat saat larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 H, di tengah pandemi Covid-19,” tutupnya.