Bangkalan,- Bupati Bangkalan Lukman Hakim menegaskan, kehadiran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak menyaingi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sebaliknya, kedua lembaga ini justru dipandang sebagai pilar ganda penggerak ekonomi desa yang saling melengkapi.
Lukman menjelaskan, Kopdes Merah Putih merupakan inisiatif nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kopdes ini, mengedepankan semangat koperasi, sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa,” ujarnya.
Sedangkan BUMDes, lembaga otonom dibentuk berdasarkan potensi lokal, dan dikelola oleh pemerintah desa.
“Kopdes dan BUMDes bisa berjalan bersama, tanpa saling mengganggu dalam menggerakkan ekonomi desa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan, perbedaan mendasar dari dua lembaga tersebut.
BUMDes, biasanya fokus pada pengelolaan aset desa dan usaha berbasis layanan.
“Seperti pengelolaan air bersih, pariwisata desa, atau penginapan,” jelasnya, Selasa (8/7/25).
Disisi lain, Kopdes Merah Putih lebih mengarah pada simpan pinjam, serta ekonomi produktif berbasis iuran anggota.
“Dari sisi pendanaan pun berbeda. BUMDes mendapatkan penyertaan modal dari anggaran desa, keuntungannya dikembalikan ke desa,” jelasnya.
Sedangkan Kopdes Merah Putih, bersumber dari iuran anggota koperasi, dan keuntungannya kembali kepada para anggota.
Walaupun berbeda, kata orang nomor satu di lingkungan Pemkab Bangkalan, Kopdes dan BUMDes justru bisa berkolaborasi.
“Namun, hal itu untuk menciptakan sinergi, dalam mengelola potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Syafin
Editor : Redaksi