Bangkalan,- Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Bangkalan, menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata.
Terlebih, ditengah kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp10,9 miliar, dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2025.
Hal itu tertuang, dalam rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi, terhadap rancangan perubahan APBD 2025, Kamis (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat paripurnanya, fraksi PAN memberikan apresiasi atas meningkatnya PAD Bangkalan menjadi Rp499 miliar.
Namun, mereka juga menegaskan, peningkatan PAD tersebut harus berdampak langsung pada masyarakat.
“Naiknya PAD ini patut kita syukuri,” ujar anggota DPRD Bangkalan dari fraksi PAN, Ruda Mandala Putra.
Namun, hal itu juga harus diimbangi dengan pembangunan yang konkret, khususnya di sektor infrastruktur dasar.
“Jangan sampai masyarakat merasa hanya dibebani kewajiban, tanpa merasakan hasilnya,” tegasnya.
Ia mengingatkan, kenaikan PAD hendaknya tidak dibarengi dengan beban tambahan kepada masyarakat.
“Melainkan dibarengi dengan pelayanan publik yang semakin membaik,” pungkas Ruda.
Pihaknya menilai, kepercayaan publik hanya bisa dibangun, jika masyarakat melihat hasil nyata dari kontribusi mereka melalui pajak dan retribusi.
“Jika masyarakat melihat hasil PAD itu nyata, seperti jalan bagus, pelayanan kesehatan mudah, fasilitas pendidikan layak, maka partisipasi dan ketaatan mereka juga akan meningkat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN, Muhammad Ishlahuddin, menyoroti pentingnya alokasi belanja daerah tepat sasaran.
Ia mendesak, agar belanja langsung difokuskan pada program-program prioritas yang berdampak luas.
“Belanja pemerintah, baik fisik maupun nonfisik, harus fokus pada sektor yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Diantaranya, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan.
“Efektivitas dan efisiensi anggaran, harus jadi perhatian utama dalam PAK ini,” pungkas Ishlahuddin.
Diketahui, sebelumnya Bupati Bangkalan Lukman Hakim, dalam rapat paripurna, pada Senin (28/7), menyampaikan beberapa hal.
Ia memaparkan, kenaikan PAD ini didorong upaya intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pendapatan daerah.
“Salah satunya, melalui program ‘Sapa Masyarakat’ yang dilaksanakan di seluruh kecamatan,” beber Lukman.
Program tersebut, diklaim sebagai bentuk pendekatan langsung, untuk menggali dan mendata ulang potensi-potensi penerimaan daerah yang belum tergarap secara maksimal.
Penulis : Syafin
Editor : Redaksi