Pamekasan, Gabungan mahasiswa aksi demo ke kantor DPRD Pamekasan, Selasa (2/9/25).
Demo mahasiswa gabungan dari GMNI dan PMII tersebut, menyampaikan 3 tuntutan:
1. Mendesak DPRD Pamekasan, merekomendasikan kepada pemerintah pusat agar segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
2. Meminta DPRD Pamekasan, menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah pusat, menolak rencana kenaikan tunjangan DPR RI di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
3. Menuntut, DPRD Pamekasan merekomendasikan proses hukum yang adil dan transparan terhadap oknum aparat, diduga melakukan tindakan represif hingga menyebabkan gugurnya seorang driver ojek online dalam aksi di Jakarta.
Ketua PMII Pamekasan Humaidi menegaskan, tidak akan meninggalkan lokasi, sebelum tuntutannya direspons pimpinan DPRD.
“Kami menolak kebijakan pemerintah pusat, anya mementingkan kepentingan sesaat,” tegasnya.
“Sementara rakyat semakin terbebani dengan kondisi bangsa yang kian berat,” tegas Humaidi saat orasi.
Ditengah orasi, Ketua DPRD Pamekasan Ali Masykur, menemui para mahasiswa yang aksi demo.
DPRD menyatakan, siap menerima tuntutan yang disampaikan, dan berjanji akan meneruskannya ke pemerintah pusat.
“Kami akan segera menindaklanjutinya dengan menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah pusat,” ujar Ali.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Ismail menegaskan, komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Terutama kepentingan masyarakat kecil,” tegasnya.
Aksi demo berlangsung damai, diakhiri penandatanganan dokumen tuntutan oleh pimpinan DPRD Pamekasan.
Penulis : Marshelina
Editor : Redaksi