Gorontalo,- Pekerjaan proyek revitalisasi SMK Negeri Model Gorontalo, tidak selesai tepat waktu.
Sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Kerjasama Sama (PKS) program tersebut, yakni tanggal 15 Desember 2025.
Pantauan di lokasi, proyek terdiri 6 kegiatan itu, masih ada beberapa dikerjakan, khususnya bangunan Ruang Praktek Siswa (RPS).
Kepala SMK Negeri Model Gorontalo Suleman Mayang, saat dikonfirmasi menjawab dengan nada arogan.
“Baru kenapa kalau belum selesai?. Mereka mau tarik kembali uangnya?,” ujar Suleman, pada Kamis (118/12/2025).
Ia mengungkapkan, belum lama ini pihaknya menerima surat pemberitahuan informasi dari Kemendikdasmen.
Hal itu, karena bayak sekolah belum selesai pekerjaannya, kemudian turun edaran segera membuat surat permohonan perpanjangan waktu.
“Berdasarkan surat itu, kami sudah mengajukan surat permohonan perpanjangan waktu,” ungkap Suleman.
Menariknya, permohonan perpanjangan waktu pengerjaan proyek revitalisasi SMK Negeri Model itu, tidak membutuhkan justifikasi teknis alasan pengajuan permohonan penambahan waktu pengerjaan.
“Kita kan swakelola, bukan kontraktual. Jadi, aturan yang mengikat itu berdasarkan MoU yang sudah disepakati bersama, PKS,” tegasnya.
“Memang benar, kemarin cuman sampai tanggal 15 Desember 2025, tapi tidak ada masalah,” kata Suleman.
Lebih lanjut Suleman menyebutkan, perpanjangan waktu yang diberikan Kemendikdasen hingga 31 Desember mendatang.
“Kalau daerah core seperti Sumatera, sampai 26 Februari 2026, karena ada musibah bencana itu,” ungkapnya.
Meski demikian, dalam surat permohonan perpanjangan waktu tetap diminta mencantumkan progres pekerjaan.
“Kalau kontraktual pasti kan mendapat pinalti kalua lewat. Kita kan bukan kontraktual,” ujarnya.
“Karena uangnya sudah ditransfer semuanya. Kecuali, progress baru 50% uang sudah tidak ada, itu bahaya,” imbuh Suleman.
Penulis : Yusrianto
Editor : Redaksi










