Sampang, (regamedianews.com) – Pelantikan marathon benar-benar diterapkan oleh Bupati Sampang, Fadhilah Budiono, terbukti usai melantik Kasat Pol PP yang baru, dilantjukan Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama yakni Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan, Jum’at (07/07/2017).
M. Jufri Riyadi sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kab. Sampang kini jabatannya bergeser sebagai Kepala Dinas Pendidikan setelah dilantik Oleh Bupati Sampang, Fadhilah Budiono. Dalam acara pelantikan tersebut dihadiri Forkopimda, Seluruh Kepala OPD, dan Seluruh Kepala UPTD se-Kab. Sampang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya Bupati Sampang Fadhilah Budiono mengatakan, ditekankan Kepala Dinas Pendidikan yang baru dalam waktu 6 bulan ini secepatnya koordinasi dengan baik dengan Dinas yang lain, diantaranya tingkat Kecamatan dibagian UPTD agar tugas meningkatan Indeks Prestasi Masyarakat (IPM) lebih cepat untuk mencerdaskan bangsa.
“Sementara prestasi Kabupaten Sampang masih diurutan 24, IPM di Sampang 58,6. Rata-rata di Provinsi Jawa Timur dengan nilai 64, sedangkan di sampang masih 55″ terangnya, (07/07).
Usai acara pelantikan, pada awak media Fadhilah Budiono mengatakan, masalah pendidikan adalah masalah yang tidak akan pernah selesai, sehingga ia menekankan terhadap Kepala Dinas Pendidikan yang baru untuk dapat meningkat IPM Pendidikan sesuai permintaan Gubernur.
“Sesuai permintaan Gubernur kemarin, dalam jangka enam bulan ini IPM khususnya dalam bidang pendidikan di Kabupaten Sampang harus meningkat,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan yang baru saja dilantik, M. Jupri Riyadi mengatakan, salah satu penyebab utama rendahnya IPM Pendidikan di Kabupaten Sampang yaitu karena masih tingginya Masyarakat yang masih buta huruf, dan masih banyak juga penyebab lainnya.
“pertama kita akan konsolidasi sebagaimana arahan Bupati kepada semua komponen pendidikan di Dinas Pendidikan, UPTD maupun di sekolah-sekolah semuanya akan kami ajak duduk bareng untuk membentuk kondisi pendidikan sampang yang sebenarnya, setelah itu kita lihat potret kondisi pendidikan baru kita petakan masalahnya,” ungkapnya.
Jupri menambahkan, selain rendahnya IPM Pendidikan di Bumi Bahari Sampang ini rata-rata karena lama belajar. Pihaknya tidak ingin ada anak yang lulus di jenjang SMP tidak melanjutkan sekolahnya lantaran alasan tidak mendapat pagu dari Sekolah, karena pihaknya telah menyediakan Empat Sekolah baru (2 SMK, dan 2 SMA).
“Kami tidak ingin ada anak yang lulus di jenjang SMP, tidak melanjutkan sekolah karena ada alasan tidak mendapat pagu dari Sekolah dan alasan lainnya, jadi tidak ada alasan bagi putra Sampang untuk tidak Sekolah apa lagi hanya dengan alasan yang lain,” imbuhnya. (adi/har)