Sampang, (regamedianews.com) – Dalam rangka mensosialisasikan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur yang akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018 mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sampang menggelar seni budaya daerah yang bertempat di halaman Gor Indoor Wijaya Kusuma, Sampang, Sabtu (31/03) malam. Acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan musik tradisional Dug-dug serta penampilan salah satu perkumpulan pencak silat Joko Tole.
Pantauan regamedianews.com, Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur tahun 2018 yang dikemas dengan acara pagelaran seni budaya daerah nampaknya memancing antusias masyarakat untuk menyaksikan penampilan-penampilan yang bertajuk hiburan rakyat. Selain itu, acara tersebut turut dihadiri oleh Pj Bupati Sampang Jonathan Judianto yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kab. Sampang, Jajaran Forkopimda, beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Calon Wakil Bupati Sampang dari nomor urut 3 KH. Abdullah Mansyur dan Tim Kampanye Pemenangan dari tiga paslon Cabup Cawabup Sampang.
Dalam sambutannya Ketua KPUD Sampang, Syamsul Mu’arif menyampaikan, kegiatan sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur tahun 2018 yang dikemas dengan acara pagelaran seni budaya daerah adalah sebuah ekspresi kreatif dari tim KPU. Hal itu dilakukan untuk melestarikan budaya dan seni yang ada di Kabupaten Sampang, karena dengan seni ini akan indah dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bisa dikatakan sukses apabila guyub dan rukun.
“Pagelaran seni budaya ini sebagai wujud media sosialisasi yang dilakukan oleh KPU, sebagaimana menyemarakkan, meramaikan dan mengumandangkan Pilkada di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Sampang yang akan dilaksanakan pada 27 Juni tahun 2018 mendatang. Kita menginginkan ada pemahaman bersama masyarakat bahwa sepakat arti penting Pilkada itu adalah merupakan pintu gerbang perubahan, dimana perubahan itu tergantung dari pemimpin nantinya yang akan dipilih oleh rakyat,” tuturnya.
Lebih lanjut Syamsul Mu’arif menyampaikan, pihaknya juga ingin mengumandangkan bahwa pentingnya Pilkada adalah momentum strategis dengan lencang menggagas serta mengonsep sebuah pembangunan di Kabupaten Sampang, sebagai dasar atau konsep merupakan artikulasi dari berbagai aspirasi yang tertuang dalam visi dan misi oleh seorang pemimpin dalam menjalankan pemerintahan lima tahun kedepan.
“Kami berharap, dengan adanya pagelaran seni budaya ini dapat menyaring dan bermanfaat serta menunjukan kepedulian terhadap Pilkada yang dilaksanakan oleh KPUD Sampang. Selain itu untuk meningkatkan partisipasi daripada masyarakat, sedangkan partisipasi dimaksud tidak hanya pada hari H yakni tanggal 27 juni mendatang, melainkan partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi disetiap tahapan Pilkada, seperti tahapan pemutakhiran data pemilih mulai pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara) hingga DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang berkualitas. Dan kami berharap semoga nantinya Pilkada berjalan damai, aman dan lancar,” harapnya.
Dikesempatan sama Pj Bupati Sampang Jonathan Judianto dalam sambutannya diwakili oleh Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kab. Sampang, Nurul Hadi menyampaikan, pihaknya mengapresiasi terhadap pelaksanaan sosialisasi Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur dan Pemilihan Bupati – Wakil Bupati Sampang dikemas menjadi pagelaran seni budaya daerah sebagai upaya kreatif yang patut di apresiasi. Selain itu bisa memupuk karakter masyarakat kreatif dan partispatif serta antusias dalam menyambut pelaksanaan Pilkada 2018.
“Sosialisasi Pilgub dan Pilbup yang dikemas dengan pagelaran seni budaya ini tidak seharusnya dipandang sebagai acara hura – hura saja, melainkan dapat mengingatkan masyarakat tentang hasanah keindahan budaya daerah dan kearifan lokal di Jawa Timur khsusunya di Kabupaten Sampang. Artinya pesan disampaikan melalui pagelaran ini agar kita bersama – sama tetap bersatu ditengah – tengah keberagaman dan perbedaan bersatu dalam merawat kearifan lokal pagelaran Pilkada tidak boleh terpecah belah,” tandasnya.
Disela acara, Komisioner KPUD Sampang Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) Miftahur Rozaq juga menyampaikan, pihaknya ingin mentradisikan dan mensosialisasikan tentang tagline KPUD Sampang dan KPUD Provinsi Jawa timur dalam Pilkada serentak tahun 2018. Sementara tagline KPU Sampang berbunyi “Jek ngakoh oreng sampang mon tak nyoblos” (jangan mengaku orang Sampang kalau tidak nyoblos, red) sedangkan tagline KPUD Provinsi Jawa timur yaitu Guyub dan Rukun. Selain itu Miftahur Rozaq juga menjelaskan, tentang cara coblos yang menjadi media penting dalam rangka untuk menekan kesalahan para pemilih dalam pelaksanaan Pilkada serentak.
“Tata cara mencoblos yakni coblos satu kali dalam surat suara yang diterima oleh para pemilih di masing – masing TPS (Tempat Pemungutan Suara). Dalam hal ini menjadi penting untuk dipahami dan diketahui oleh masyarakat. Kita mengetahui pada pelaksana Pilkada dan Pileg (Pemilihan Legislatif) kemarin, bahwa angka keselahan saat proses tata cara coblos menjadi suatu hal penting untuk menekan dan mengurangi angka keselahan. Di Samping itu tata cara coblos, semisal dua kali dicoblos tapi masih dalam kolom itu masih dinyatakan suara sah sesuai dengan ketentuan dalam perundang – undangan,” jelasnya. (har/adi)