Sampang, (regamedianews.com) – Gubernur Provinsi Jawa Timur H. Soekarwo meresmikan pelaksanaan SMA/MA Dobuble Track Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Kabupaten Sampang, Kamis (17/01/2019).
Pj Bupati Sampang H. Jonathan Judianto menyampaikan, pelaksanaan Double Track tersebut diikuti sebanyak 18 lembaga SMA/MA se-Madura dan dilaksanakan di halaman Pendopo Bupati Sampang.
Baca juga Kasus Pembongkaran Makam, Gubernur Gorontalo Akan Sediakan Pemakaman Umum
“Kegiatan SMA/MA Double Track ini diikuti sebanyak 18 lembaga se Madura. Semoga dengan kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi sekolah, hingga bisa tetap bersaing dalam dunia kerja,” ujar Jonathan.
Kepala Dianas Pendidikan SMA/MA Provinsi Jawa Timur Drs. Syaiful Rahman menjelaskan, terkait kelulusan siswa tingkat SMA/MA tahun lalu sebanyak 172 ribu. Namun yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi hanya 32 pesen.
“Lulusan SMA/MA ini kemarin ini hanya 32 persen saja yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Sehingga penting dalam pelaksanaan ini untuk keterampilan siswa di sekolah,” ungkapnya.
Syaiful juga mengatakan, kegiatan Double Track ini diikuti sebanyak 86 peserta terdiri dari 76 SMA dan 10 peserta tingkat MA, “Kegiatan ini ada 86 peserta yang akan menunjukkan double tracknya,” ucapnya.
Lebih lanjut Syaiful menuturkan, tujuan kegiatan double track tersebut guna menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi lulusan SMA yang mandiri. Sehingga mampu bersaing dalam dunia usaha. Namun, kegiatan ini adalah suatu tuntutan yang ada di Provinsi Jawa Timur.
Baca juga Gubernur Jatim Terbang Menuju Sumenep Guna Memantau Langsung Pasca Terjadinya Gempa
“Sumber dana kegiatan Double Track ini berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur, dengan tujuan untuk menyiapkan SDM lulusan SMA/MA bisa mandiri dan bisa bersaing di dunia usaha,” tutur Syaiful.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menceritakan, pada tahun 2014 lalu, ada 57% tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur tidak lulus SD. Dan ada 200 ribu lulusan SMA/MA setiap tahun tanpa memiliki skill, maka dengan kegiatan Double Track ini bisa membawa lulusan bisa bersaing di dunia usaha dan industri.
“Jika mereka nanti setelah lulus dan mempunyai skill jangan hanya menjadi klening servis di Mall. Gunakan skillnya sehingga bisa bersaing di dunia industri,” pungkasnya. (adi/har)