Cimahi, (regamedianews.com) – Indonesia termasuk penghasil sampah plastik terbesar ke 2 di dunia. Kota Cimahi sudah masuk dalam zona merah penghasil sampah plastik. Kota Cimahi menghasilkan 240 ton sampah per harinya.
Sampah merupakan masalah yang menjadi prioritas utama untuk kelangsungan hidup manusia dimanapun berada. Secara sederhana, sampah merupakan sisa dari material yang tak terpakai, baik yang dihasilkan manusia maupun non manusia.
Oleh karenanya, manusia dituntut untuk bisa mengatasi dan memberi solusi bagi sampah itu sendiri, seperti mendaur ulang atau membuang ke tempat yang sudah disediakan.
Berbagai daerah sudah mulai menggalakkan gerakan untuk mengatasi sampah dengan berbagai solusi yang dihadirkannya, seperti di kota Cimahi ada konsep Gerakan Pungut Sampah (GPS), yaitu gerakan pungut sampah yang dilaksanakan oleh Club Pencinta Alam (CPA) Jayawijaya SMA Negeri 2 Cimahi.
Ketua Gerakan Pungut Sampah (GPS), Hely Saptadi Wibowo mengatakan, GPS ini baru terbentuk kurang lebih 3 bulan, awalnya dilakukan di jalan raya dengan membersihkan gorong-gorong dan memungut sampah yang berserakan di jalanan. Sedangkan untuk anggaran berasal dari hasil donatur para alumni.
“GPS kali ini di hadirkan dan dilaksanakan di lapangan Brigif Cimahi yang dilaksanakan satu minggu sekali yaitu setiap hari Minggu. Program GPS ini tentunya tidak tanpa alasan, mengingat sampah-sampah banyak bertebaran, berserakan bekas pengunjung dan pedagang, mencapai 4 truk sampah dengan jumlah pengunjung 8000 orang dan jumlah pedagang mencapai 2000 pedagang”, ujar Hely kepada media di lapangan Brigif Cimahi, Minggu (7/4/2019).
Lanjut Hely menambahkan, Konsep GPS ini untuk merubah pola pikir semua lapisan masyarakat untuk peduli atau berperan aktif terhadap sampah. Dimana Kota Cimahi ini sudah termasuk zona merah terkait sampah terutama sampah plastik.
“Oleh karena itu, sudah seharusnya masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan itu di mulai dari hal yang terkecil seperti memungut sampah, demi terwujudnya lingkungan bersih, nyaman dan enak di pandang”, ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana yang ikut serta dalam gerakan pungut sampah di lapangan Brigif ini mengatakan, gerakan ini baik dari komunitas budaya atau akedemisi untuk mengsiasati masyarakat Kota Cimahi, supaya sadar akan sampah dan mencintai Kota Cimahi.
“Perlu diketahui Kota Cimahi menghasilkan 240 ton sampah per harinya. Jadi siapa lagi yang peduli terhadap sampah di Kota Cimahi kalau bukan kita yang mengawalinya jadi disiplinkan diri sendiri sebelum mendisiplinkan orang lain, hal ini yang menjadi salah satu tujuan dari para komunitas yang peduli terhadap sampah”, ungkap Ngatiyana.
Lanjut Ngatiyana mengatakan, Kota Cimahi termasuk kota yang penghasil sampah plastik yang besar. Oleh karena itu, Wali Kota Cimahi akan mengeluar kan Perda tentang penggunaan kantong plastik.
“Pemerintah Kota Cimahi menghimbau kepada masyarakat untuk ber[peran aktif dalam mengelola sampah. Saya mengucapkan terima kasih dan mensuport gerakan pungut sampah ini karena telah membantu pemerintah Kota Cimahi dalam menangani sampah”, pungkas Ngatiyana. (agil)