Bantuan PKH Mengendap, Kantor BRI Cabang Sampang Didemo Ratusan Massa

- Jurnalis

Rabu, 21 Agustus 2019 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ratusan massa saat melakukan aksi demo di depan Bank BRI Cabang Sampang.

Ratusan massa saat melakukan aksi demo di depan Bank BRI Cabang Sampang.

Sampang, (regamedianews.com) – Ratusan massa dari 14 Kecamatan Kabupaten Sampang yang tergabung dalam Aliansi Peduli Keluarga Pra Sejahtera (KPS) Kabupaten Sampang menggelar aksi demonstrasi didepan Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sampang, Rabu (21/8/2019).

Dalam aksinya ratusan massa itu menuntut Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) yang tersendat di Bank BRI setempat dari 2017 hingga 2018 yang nilainya kurang lebih Rp 7 miliar dari 2.727 buku tabungan dan ATM-nya.

Ketua Koordinator aksi Aliansi Peduli KPS Tamsul mengatakan, pihaknya Ikut merasakan adanya ketimpangan sosial sejak tahun 2017 hingga saat ini sangat meresahkan dan menciderai rakyat miskin penerima Bansos PKH.

“Selain itu, ia menuntut Bank BRI secepatnya menyalurkan sisa Butab dan ATM yang mengendap di Bank dan prioritaskan nasabah Bansos, karena bagaimana pun Bank penyalur juga mendapatkan dari program ini serta pecat oknum Bank BRI yang bermain-main dengan hak rakyat”, kata Tamsul

Lebih lanjut Tamsul mengutarakan, bahwa sebelumnya, pendamping PKH sudah melakukan rekonsiliasi dengan Dinas Sosial Sampang yang kemudian diteruskan kepada Kementerian Sosial sebagai leading sektor program kesejahteraan masyarakat miskin tersebut. Namun, upaya itu dikandaskan oleh Bank BRI sebagai penyalur.

Baca Juga :  Operasi Zebra Semeru 2020 Dimulai, Ini Himbauan Kasatlantas Polres Pamekasan

“Sebagai mitra Bank BRI seharusnya bekerja secara profesional dengan Kementerian Sosial dan Pemkab Sampang dan beberapa bulang terakhir ini Bank BRI secara mengejutkan melakukan pembuatan Buku Tabungan plus ATM kepada sejumlah penerima manfaat tanpa sepengetahuan pendamping setempat dengan alasan adanya gesekan dari sejumlah masyarakat”, tandas Tamsul

Tamsul menilai bahwa Bank BRI bukanlah mitra yang baik Pemkab Sampang. Mengingat dari berbagai masalah yang terjadi saat Bank BRI terkesan mengambil manfaat dari program sosial tersebut.

“Inikan aneh, tiba-tiba sebagian masyarakat dibuatkan Buku Tabungan dan langsung dicairkan”, tegasnya.

Ditempat yang sama Imam Syafii Toha, Kepala Bank BRI Cabang Sampang mengatakan, pihaknya siap mengeluarkan semua sisa Bansos PKH yang mengendap selama dua tahun ini asalkan ada orangnya.

“Memang benar data ini sebanyak 2.727 saya tahu dari massa bukan dari Dinsos, dan data itu bertambah lagi sebanyak kurang lebih 1.120 penerima Bansos PKH. Maka semua harus segera dibayar karena ini haknya masyarakat”, kata Imam.

Sementara Anang Megacahyo. W dari Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial mengatakan, pihaknya akan melakukan identifikasi atas beberapa kasus ini, karena dari hasil audit Badan Pengawas Keuangan (BPK) ada beberapa rekening yang tidak tersalurkan, sehingga hasil pertemuan tersebut masih dilakukan pemilahan.

Baca Juga :  Babinsa Kodim Pati Beri Dukungan Moril Kepada Keluarga Korban Jatuhnya Lion Air JT610

“Kami identifikasi dulu data mana yang masih memenuhi syarat untuk disalurkan atau dikembalikan ke Kas Negara”, katanya.

Selain itu pihaknya langsung menerjunkan sejumlah tim dari Kemensos untuk survey langsung ke sejumlah lokasi di Kabupaten Sampang, salah satunya di daerah Kecamatan Omben, ternyata ada beberapa KPM yang berhak menerima manfaat namun ada kendala untuk pencairan yang tertunda.

“Setelah kami kroscek, masih banyak data penerima yang belum memiliki Butab hingga pencairannya tertunda”, ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang meneliti adanya pembuatan buku tabungan yang langsung disalurkan tanpa diketahui oleh pendamping yang bersangkutan, karena setiap unit kerja Bank BRI sudah memiliki SOP yang mengikat.

“Kalau diluar ketentuan maka kami akan melayangkan rekomendasi kepada pimpinannya untuk ditindaklanjuti. Kami akui kalau SOP Bank penyalur sudah jelas, tapi memang ada beberapa petugas yang belum memahaminya”, pungkasnya. (adi/har)

Berita Terkait

Polres Sampang Siaga Pengamanan Nataru 2026
Proyek SMKN Model Gorontalo Diadukan ke Pusat
Proyek Revitalisasi SMKN Model Gorontalo Tak Selesai Tepat Waktu
Innalillahi… Ulama’ Sampang Kiai Zubaidi Tutup Usia
Kejari Bangkalan Bantah Isu Gusur PKL SMPN 2 Kamal
98 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Lulus Rehabilitasi
Aktivis Desak Kejari Gorut Usut Tuntas Kasus Bimtek BKAD
Angka Laka Lantas di Kabupaten Sumenep Menurun

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:21 WIB

Polres Sampang Siaga Pengamanan Nataru 2026

Jumat, 19 Desember 2025 - 21:08 WIB

Proyek SMKN Model Gorontalo Diadukan ke Pusat

Jumat, 19 Desember 2025 - 14:33 WIB

Proyek Revitalisasi SMKN Model Gorontalo Tak Selesai Tepat Waktu

Kamis, 18 Desember 2025 - 17:41 WIB

Kejari Bangkalan Bantah Isu Gusur PKL SMPN 2 Kamal

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:13 WIB

98 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Lulus Rehabilitasi

Berita Terbaru

Caption: Kapolres Sampang AKBP Hartono bersama Wakil Bupati Sampang KH Ahmad Mahfud, mengecek kendaraan dinas yang akan digunakan selama Operasi Lilin Semeru 2025, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Daerah

Polres Sampang Siaga Pengamanan Nataru 2026

Jumat, 19 Des 2025 - 22:21 WIB

Caption: gambar ilustrasi LSM Walihua surati Pemerintah Pusat ihwal mangkraknya proyek revitalisasi SMKN Model Gorontalo, (dok. Gemini AI).

Daerah

Proyek SMKN Model Gorontalo Diadukan ke Pusat

Jumat, 19 Des 2025 - 21:08 WIB

Caption: Mako Kepolisian Resor Sampang, Jl Jamaluddin No.2, Gunung Sekar Sampang, (dok. Harry, Rega Media).

Hukum&Kriminal

Tepis Isu ‘Tumbal’, Reskoba Sampang Tetapkan Inisial K Sebagai DPO

Jumat, 19 Des 2025 - 11:39 WIB