Daerah  

Tujuh Bulan Blanko e-KTP di Sampang Kosong, Puluhan Warga Antri Suket

Warga terlihat sedang mengantri untuk mendapatkan Surat Keterangan (Suket) pengganti e-KTP sementara.

Sampang, (regamedianews.com) – Hampir tujuh bulan lamanya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdipendukcapil) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur masih mengalami kekosongan blanko Elektronik Kartu Tanda Kependudukan (e-KPT).

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dispendukcapil Kabupaten Sampang Edi Subinto mengatakan, Krisis atau kekosongan blanko kependudukan tersebut terjadi sejak akhir Juni 2019 lalu hingga Januri 2020.

“Data warga yang sudah melakukan perekaman sejak akhir Juni 2019 lalu per tanggal 6 Januari 2020 sebanyak 36.775. Dan warga hanya diberikan KPT sementara berupa Suket”, kata Edi Subinto, Rabu (7/1/2020).

Edi Subinto menambahkan, dengan kekosongan blanko e-KTP tersebut pihaknya telah mengirimkan permohonan ke Kemendagri melalui Pemprov Jatim. Namun, hingga sekarang ini belum ada kejelasan.

“Mungkin dengan kekosongan blanko e-KTP ini pemerintah pusat menganggarkan pada 2020”, pungkas Edi.

Sementara salah satu warga inisial M yang sedang antri mengatakan, pihaknya sudah melakukan perekaman di Kecamatan Robatal dengan dikasih tanda bukti perekaman berupa pengantar. Namun, setelah di cek untuk mengurus e-KTP di Dispendukcapil ternyata belum masuk alias di PHP oleh pihak Kecamatan Robatal.

“Kemarin saya sudah melakukan biometrik di Kecamatan. Katanya sudah masuk dan hasilnya siap di cetak. Tapi, kenyataannya tidak bisa. Dan saya terpaksa melakukan perekaman di sini”, ungkap M dengan nada kecewa.

Ditempat yang sama, M. Hari Ketua LSM Laskar Trunojoyo Kabupaten Sampang mengatakan, bahwa Visi Misi Bupati Sampang Hebat Bermartabat jangan hanya dijadikan slogan saja. Buktinya, pelayanan masyarakat di Dispendukcapil tersebut masih belum maksimal.

“Bupati Sampang sudah setahun memimpin Kabupaten Sampang. Namun, sampai detik ini dalam bidang pelayanan masyarakat seperti pembuatan e-KTP belum maksimal. Terbukti dengan tidak adanya blanko. Jadi jangan sampai slogan Sampang Hebat Bermartabat menjadi slogan saja dan tidak terbukti”, kata M. Hari.

Selain itu, M. Hari menambahkan, Selama ini Bupati Sampang hanya bisa membangun area kota. Tetapi masih banyak infrastruktur di desa yang belum di perbaiki.

“Jadi tolonglah APBD Sampang ini jangan dihabiskan untuk perbaikan kota saja. Namun juga desa perlu perlu perhatian lebih besar”, tambahnya. (adi/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *