Gorontalo, (regamedianews.com) – Kejahatan Konvensional masih mendominasi di Gorontalo, antara lain Penganiayaan, Pencurian, Penipuan, Penghinaan dan Pencabulan.
Hal ini dikatakan Wakapolda Gorontalo Kombes Pol Drs Jaya Subriyanto, saat giat Lat Pra Ops Pekat Otanaha I (SATU) 2020, di Aula Titinepo Polda Gorontalo, Selasa (25/2/2020(.
“Namun semua itu Kuantitasnya masih relatif rendah, akan tetapi ada satu kasus menonjol yang menjadi perhatian kita semua, yakni penggunaan senjata tajam jenis Panah Wayer,” ujar Jaya.
Menurutnya, berkaca dari penyebab terjadinya penganiayaan dengan menggunakan panah wayer, sebagaian besar di sebabkan oleh adanya pengaruh minuman keras.
“Oleh karena itu, melalui pelatihan ini saya menekankan dan berharap sekiranya seluruh personil Polda Gorontalo dapat memaksimalkan pelaksanaan Operasi Pekat Otanaha I 2020,” tandasnya.
Sementara Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono mengatakan, seluruh rangkaian LatPraOps Pekat Otanaha I 2020 ini, untuk meningkatkan mutu dan kemapuan personil Polri di dalam melaksanakan tugas.
“Saat dimana mereka mengambil tindakan bila berhadapan langsung dengan masyarakat. Entah itu masyarakat Pro atau pun Kontra dengan pelaksanaan Operasi Pekat Otanaha I 2020 ini,” ucapnya.
Menurut Wahyu, peningkatan mutu dan kemampuan setiap Personil yang di libatkan dalam Operasi Pekat Otanaha I 2020 melalui LatPraOps ini, sangatlah penting dan utama, agar meraka benar-benar siap dalam melaksanakan penindakan terhadap mereka pelaku Kejahatan Konvensional.
“Operasi ini akan berlangsung 10 hari lamanya, terhitung mulai tanggal 4 sampai dengan tanggal 13 maret 2020. Untuk sasarannya yakni Perjudian, Minuman Keras, Senjata Tajam, Senjata Api/Bahan Peledak Ilegal, Premanisme, Prostitusi, Narkotika/Psikotropika dan bahan berbahaya lainnya,” ujar Wahyu. (onal)