Bangkalan, (regamedianews.com) – Kampus Univesitas Trunojoyo Madura (UTM) menerima kunjungan kerja (kunker) Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di gedung rektorat Kampus UTM, Jumat (20/03/2020) kemarin.
Rektor UTM, Moh Syarif mengatakan, kunker Ketua DPD RI itu selain silaturahim dan serap aspirasi, tapi juga untuk mengetahui kemajuan secara langsung pembangunan di Bangkalan.
Tak hanya itu, menurut pria kelahiran Sampang itu menyampaikan untuk melihat kesiapan Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan dalam menyambut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan Kawasan di Jawa Timur.
“Memang kunjungan ke Jawa Timur, selain silaturahim juga berbicara penyelesaian masalah di Madura juga soal kesiapan Bangkalan dalam menyambut Perpres 80,” terangnya.
Syarif juga mengatakan, pihaknya diminta untuk menjadi laboratorium untuk melihat secara jernih dan jujur, tentang kesiapan Bangkalan dalam menjalankan amanat Perpres 80 tersebut.
“Kampus juga diminta untuk menjadi laboratorium dalam implementasi Perpres 80 itu,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPD RI, Lanyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan, Bangkalan merupakan wajah dari Madura dan sebagai penyangga Surabaya.
Dengan posisi itu, menurutnya, Bangkalan harusnya setara dengan Gresik dan Sidoarjo dalam kesiapan menyambut Perpres 80 itu.
“Jadi, sebelum melangkah berbicara tentang proyek-proyek strategis di Perpres tersebut, posisi Bangkalan serta kesiapan Bangkalan harus kita lihat terlebih dahulu, minimal setara dengan Gresik dan Sidoarjo,” paparnya.
Ia juga menegaskan, dalam melihat kesiapan itu, Kampus UTM harus bisa menjadi laboratorium, tentunya dengan menjalin sinergi yang erat dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Selain itu, dirinya juga menyarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan bisa mendengar masukan dan saran dari kampus UTM.
“Itu penting untuk kita petakan bersama. Karena dalam Perpres tersebut, delapan proyek strategis di Bangkalan, hanya satu yang didanai murni dari APBN. Sisanya Bangkalan harus menarik investor. Baik swasta murni maupun BUMN,” katanya.
Lanyalla juga menyarankan agar kampus UTM mengambil peran aktif dalam implementasi Perpres 80 itu dengan memberikan kajian-kajian akademik, untuk mendorong dan mendukung kesiapan Pemkab Bangkalan untuk mewujudkan amanat Perpres tersebut.
“Untuk itu, sukses tidaknya proyek-proyek strategis tersebut, akan lebih banyak ditentukan oleh kesiapan Bangkalan. Sejauh mana Bangkalan bisa menarik swasta dan mewujudkan KPBU tersebut. Di sinilah masukan konstruktif dari kajian-kajian akademik dari UTM sangat diperlukan dalam mengawal kebijakan sekaligus rencana kebijakan Pemkab Bangkalan. Saya percaya kampus UTM mampu melakukan hal itu,” pungkasnya. (sfn/tfk)