Dua Terdakwa Kasus Pembunuhan Sadis di Galis Dituntut Hukuman Mati

- Jurnalis

Rabu, 12 Agustus 2020 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidang perdana kasus pembunuhan di Lantek Timur Kecamatan Galis digelar secara virtual

Sidang perdana kasus pembunuhan di Lantek Timur Kecamatan Galis digelar secara virtual

Bangkalan || Rega Media News

Sidang perdana kasus pembunuhan sadis yang menimpa Mudassir (18) yang terjadi di Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis, Bangkalan, Minggu (26/4) bulan lalu, digelar pada Rabu (12/8/20) secara virtual.

Sidang perdana ini hanya pembacaan pasal dakwaan terdahap dua terdakwa pembunuhan yakni M. Jufri dan Abdul Aziz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pembacaan dakwaan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa dua terdakwa dengan pasal 340 dengan ancaman hukuman seumur hidup dan pasal 338 KUHP subsider dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

“Agenda hari ini hanya pembacaan dakwaan terhadap terdakwa. Rencana sidang selanjutnya ini adalah mendengarkan keterangan saksi-saksi,” kata Kasi Intel
Kejari Bangkalan, Putu Arya Wibisana.

Ia mengatakan, pembacaan pasal dakwaan terhadap dua terdakwa hanya mengakui bahwa melakukan perbuatan pembunuhan dengan sadis. Sehingga pasal yang ditujukan hanya masih pembacaan dakwaan.

“Nanti kita lihat dulu proses persidangannya. Karena sidang selanjutnya ini mendengarkan keterangan saksi. Jadi, dakwaan yang dibacakan terhadap dua terdakwa pembunuhan ini hanya pembacaan dakwaan. Nanti kita melihat keterangan dari saksi-saksi ini seperti apa,” terangnya.

Baca Juga :  Tim Labfor Polda Jatim Olah TKP Teror Pembakaran Mobil

Akan tetapi, lanjut Putu, dakwan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) memang menggunakan pasal 340 dan subsidernya menggunakan pasal 338 KUHP.

“Nanti kita lihat saja bagaimana perkembangan nanti dipersidangan. Apakah nanti yang disampaikan saksi-saksi sudah sesuai dengan faktanya atau ada hal lainnya,” tutupnya.

Sementara itu, orang tua korban Moh. Farid Faisal meminta agar terdakwa dihukum seadil-adilnya. “Dengan adanya pasal 340, saya memohon kepada penegak hukum yakni JPU jangan sampai dilemahkan pasal itu. Jadi, saya mohon seadil-adilnya. Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Negara kita,” ujarnya.

Meski dalam dakwaan tadi masih ada pasal alternatif, lanjut orang tua korban, pihaknya memohon kepada penegak hukum agar pelaku dihukum sesuai perbuatannya yakni melakukan pembunuhan berencana.

Menurutnya, tragedi pembunuhan terhadap putranya itu sangat sadis. Disamping anak remaja itu masih berumur muda dan dianggap belum waktunya.

Bahkan, tuduhan perselingkuhan itu hanya fitnah terhadap anaknya. Karena belum ada bukti secara jelas bahwa putranya terlibat perselingkuhan.

Baca Juga :  Cabuli Pelajar, Guru Silat di Sampang Dibekuk Polisi

“Dan pembunuhan ini termasuk pembunuhan berencana. Karena agenda pembunuhan itu sudah diagendakan dari tiga bulan yang lalu oleh tiga orang. Yakni, Aziz, Mahmud dan Jefri ini,” ungkapnya.

Sebelum kejadian itu, dirinya juga mengaku sudah melakukan mediasi dengan keluarga pelaku serta Kepala Desa setempat.

Waktu dimediasi perbuatan pembunuhan ini sudah sepakat tidak boleh terjadi karena bukti belum ada, sekarang faktanya kenapa perbuatan ini terjadi.

“Tiga orang ini sudah berencana mateng untuk membunuh anak kami. Padahal, kami sudah melakukan mediasi dan menyampaikan perselingkuhan ini tidak ada bukti dan ini termasuk fitnah,” ucapnya.

“Jadi saya mohon dengan adanya pasal 340 jangan sampai dilemahkan. Jangan sampai hukum itu tumpul ke atas dan tajam kebawah,” pintanya.

Sedangkan kuasa hukum terdakwa, Fahrillah menyatakan, pihaknya akan kooperatif mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.

“Hingga saat ini pengakuan terdakwa, hanya mengakui adanya kejadian tersebut. Perihal itu berencana atau tidak, kita tunggu saja pembuktian di persidangan nanti,” pungkasnya. (sfn/sms)

Berita Terkait

Pegawai Bangkalan Ditangkap Saat Nyabu
TSK Penganiaya Kurir Pamekasan Ingin Damai
Sidang Saksi ‘Kasus Syamsiyah’ Bongkar Fakta Baru
Kasus Cabul Gadis Robatal, PR Baru Polres Sampang
Polisi Sumenep Ringkus Pengedar Sabu-Sabu
Maling Asal Sampang Gagal Mencuri ‘Amal’
Putusan Perkara ‘Syamsiyah’ Masih Teka-Teki
Polres Sumenep Ciduk Pelaku Cabul Siswi MTs

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 11:41 WIB

Pegawai Bangkalan Ditangkap Saat Nyabu

Kamis, 7 Agustus 2025 - 08:43 WIB

TSK Penganiaya Kurir Pamekasan Ingin Damai

Rabu, 6 Agustus 2025 - 07:39 WIB

Sidang Saksi ‘Kasus Syamsiyah’ Bongkar Fakta Baru

Selasa, 5 Agustus 2025 - 13:33 WIB

Kasus Cabul Gadis Robatal, PR Baru Polres Sampang

Senin, 4 Agustus 2025 - 12:43 WIB

Polisi Sumenep Ringkus Pengedar Sabu-Sabu

Berita Terbaru

Caption: barang bukti yang diamankan Sat Resnarkoba Polres Bangkalan, saat menggerebek enam pelaku narkoba, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Pegawai Bangkalan Ditangkap Saat Nyabu

Jumat, 8 Agu 2025 - 11:41 WIB

Caption: Bupati Sampang H. Slamet Junaidi - Wakil Bupati Sampang H. Ahmad Mahfud, (dok. regamedianews).

Daerah

Bupati Sampang Keluarkan Edaran Sholat Berjama’ah

Jumat, 8 Agu 2025 - 08:28 WIB

Caption: ilustrasi, (sumber foto: natural farm).

Daerah

Lonjakan Kasus Campak di Sumenep Menghantui

Kamis, 7 Agu 2025 - 20:41 WIB

Caption: proses penyaluran bantuan pangan beras kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Desa Angsokah, (dok. regamedianews).

Daerah

Pemdes Angsokah Salurkan Bantuan Pangan

Kamis, 7 Agu 2025 - 16:02 WIB

Caption: inisial ZA, tersangka penganiayaan kurir JNT yang viral tampak memakai baju tahanan Polres Pamekasan, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

TSK Penganiaya Kurir Pamekasan Ingin Damai

Kamis, 7 Agu 2025 - 08:43 WIB