Dugaan Malpraktek Klinik Sukma Wijaya Sampang Jadi Sorotan

- Jurnalis

Rabu, 26 Agustus 2020 - 14:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klinik Sukma Wijaya, Jl. KH. Agus Salim, Kelurahan Banyuanyar, Sampang, Madura.

Klinik Sukma Wijaya, Jl. KH. Agus Salim, Kelurahan Banyuanyar, Sampang, Madura.

Sampang || Rega Media News

Kasus dugaan malpraktek di Klinik Sukma Wijaya, Jl. KH.Agus Salim, Kelurahan Banyuanyar, Sampang, Madura, yang mengakibatkan salah satu pasiennya meninggal dunia terus berlanjut.

Pasalnya, salah satu pasien bernama Bahri (64 th) asal warga Desa Rongdalem, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, meninggal dunia setelah menjalani operasi hernia di klinik tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, menurunkan tim audit kesehatan untuk mendalami dugaan malpraktek di Klinik Sukma Wijaya.

Baca Juga :  Jenderal Dudung Dapat Anugerah Kesultanan Bangkalan

“Kami telah memanggil pihak klinik, untuk dimintai keterangan terkait kejadian yang mengakibatkan pasien meninggal dunia usai operasi hernia,” kata Plt Kepala Dinkes Kabupaten Sampang Agus Mulyadi, Rabu (26/8/20).

Agus menjelaskan, tim khusus yang diterunkan untuk melakukan investigasi. Pihaknya hanya berwenang mengeluarkan rekomendasi pendirian klinik swasta tersebut.

“Kami tetap melakukan pemantauan terhadap setiap kejadian di klinik Sukma Wijaya. Kalau memang tindakan dan layanan yang diberikan tidak sesuai prosedur, kami akan layangkan surat resmi/teguran,” tegasnya.

Agus mengaku, pihaknya saat ini terus melakukan pendalaman, meskipun pihak klinik Sukma Wijaya telah menyampaikan laporan sudah sesuai dengan SOP.

Baca Juga :  Pemkab Pamekasan Serukan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Sekedar diketahui, bermula pasca dioperasi pasien bernama Bahri dibawa petugas medis ke ruang rawat inap, selang setengah jam ada perawat menyuntikkan cairan obat ke pasien, beberapa menit kemudian pasien kejang-kejang lalu meninggal dunia.

Sementara pihak klinik mengatakan pasien tersebut menderita penyakit jantung dan faktor usia. Padahal, sebelumnya tidak mempunyai riwayat penyakit jantung. Hal ini dikatakan Mujahid, putra pasien bernama Bahri yang meninggal dunia. (red)

Berita Terkait

DPRD Sampang Sepakati APBD 2026 Sebesar Rp1,98 Triliun
Pemkab Pamekasan Perkuat Peran Posyandu Tekan Angka Stunting
Pamekasan Ekspor Produk Tembakau Rp2,7 Miliar
Nelayan Arosbaya Protes, Kapal Troll Ancam Nyawa dan Ekosistem Laut
13 Desember 2025, MUI Sampang Gelar Musda ‘Pemilihan Ketua’
Pemkab Sampang Wujudkan Lingkungan Sehat Tanpa Rokok
Kupas Tuntas Tiga Biang Keladi Residivisme
Disperindag Pamekasan Mulai Penataan Kios Pasar Kolpajung

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 17:13 WIB

DPRD Sampang Sepakati APBD 2026 Sebesar Rp1,98 Triliun

Jumat, 28 November 2025 - 13:12 WIB

Pemkab Pamekasan Perkuat Peran Posyandu Tekan Angka Stunting

Jumat, 28 November 2025 - 08:38 WIB

Pamekasan Ekspor Produk Tembakau Rp2,7 Miliar

Kamis, 27 November 2025 - 22:07 WIB

Nelayan Arosbaya Protes, Kapal Troll Ancam Nyawa dan Ekosistem Laut

Kamis, 27 November 2025 - 17:08 WIB

13 Desember 2025, MUI Sampang Gelar Musda ‘Pemilihan Ketua’

Berita Terbaru

Caption: Bupati Sampang sampaikan sambutan saat rapat paripurna DPRD Sampang, tentang persetujuan APBD tahun 2026, (dok. Harry, Rega Media).

Daerah

DPRD Sampang Sepakati APBD 2026 Sebesar Rp1,98 Triliun

Jumat, 28 Nov 2025 - 17:13 WIB

Caption: Bupati Pamekasan Kholilurrahman sampaikan sambutan, saat pelepasan ekspor produk tembakau unggulan Madura, (dok. Kurdi, Rega Media).

Daerah

Pamekasan Ekspor Produk Tembakau Rp2,7 Miliar

Jumat, 28 Nov 2025 - 08:38 WIB