Daerah  

Bantuan Untuk Pelaku UMKM di Kota Cimahi Tidak Jelas

Salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di kota Cimahi.

Cimahi || Rega Media News

Bantuan untuk pelaku Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM) Kota Cimahi, senilai Rp 2,4 juta dari pemerintah mulai dipertanyakan masyarakat Kota Cimahi. Pasalnya, hingga kini informasi bantuan tersebut tidak ada kejelasan.

Ketua Ikatan Enterpreuneur Cimahi (IEC) Yanuar Irsan, mengatakan sejauh ini tidak ada kejelasan siapa saja yang akan menjadi penerima bantuan atau daftar UMKM mana saja yang berhak menerima bantuan tersebut.

“Jika dihitung ada sekitar 7000 an UMKM di Kota Cimahi yang terkatung-katung, tidak mendapat kabar kapan bantuan, sehingga akhirnya membuat masyarakat bertanya-tanya,” tutur Yanuar, Selasa (29/09/20).

Hal serupa juga mulai menjadi salah satu perbincanngan hangat di group facebook Urang Cimahi, dan masih terus bergulir. Sedikitnya, sekitar 32 ribu anggotanya mulai mempertanyakan kapan penyaluran tersebut akan diterima masyarakat.

Padahal program presiden itu, lanjutnya, masyarakat harusnya pada akhir Juli sudah menerima bantuan. Namun hingga akhir September ini masih belum ada kejelasan.

“Kami mohon agar Program Bantuan Rp. 2,4 juta bagi UMKM ini untuk diipercepat penyalurannya, sesuai instruksi presiden,” harapnya.

Sementara, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperin) Rina Mulyani menyebutkan, Proses verifikasi dan pencairan sepenuhnya ditentukan oleh kementrian.

Pada penetapan tahap 1-4 sudah ditetapkan 786 pelaku usaha yang akan mendapatkan BPUM ini. Untuk selanjutnya pihak bank yang akan menyalurkan langsung bantuannya kepada para pelaku UKM.

“Pihak bank nanti akan langsung menghubungi para pelaku yang sudah terverifikasi di kementrian,” sebutnya.

Dijelaskan Rina, setelah verifikasi para pelaku UKM harus membuat surat pernyataan mutlak. Namun ia mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan data resmi dari perbankan terkait jumlah pelaku UMKM yang sudah mencairkan bantuan tersebut.

“Kami belum menerima data resmi yang disampaikan pihak perbankan untuk jumlah yang sudah dicairkan,” pungkasnya. (agil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *