Daerah  

Ngopi Bareng Anggota PWS, Menjadikan Ajang Bertukar Pikiran

Persatuan Wartawan Sampang (PWS).

Sampang || Rega Media News

Meningkatkan kesolidtan, kekompakan dan mempererat tali silaturahmi dalam suatu organisasi sangatlah diutamakan. Seperti yang dilakukan Persatuan Wartawan Sampang (PWS), dengan cara ngopi bareng, disalah satu cafe di Sampang, Sabtu (14/11/20).

Giat koordinasi antara ketua dan anggota PWS yang dikemas dengan ngopi bareng ini, tampak terlihat bernuansa kekeluargaan. Selain keseharian memburu berita terkini, ngopi bareng dijadikan ajang mengasah pikiran.

Ketua PWS, Ahmad Jumaadi mengatakan, ngopi bareng ini untuk meningkatkan hubungan silaturahmi dan juga menambah keakraban dengan seluruh anggota. Terlebih lagi, menurutnya, wartawan sudah lama tidak saling bersilaturahmi dan berbincang-bincang sambil mengasah pemikiran.

“Pertemuan ini juga menjadikan ajang tukar fikiran dalam menjalankan tugas, baik itu dalam tulisan pemberitaan maupun saat melakukan investigasi dilapangan,” ujar pria yang akrab disapa Cak Jum.

Selain itu, menurut Cak Jum, silaturahmi itu juga sebagai komitmen anggota PWS untuk terus menjaga persaudaraan dan kekeluargaan. Kebersamaan ini harus dijaga, sesama kuli tinta mari saling mensupport, saling menjaga satu sama lain.

“Inilah dunia kami, berburu berita walau harus jauh dari keluarga, tidak peduli teriknya panas matahari, derasnya guyuran hujan demi terungkapnya sebuah kebenaran. Maka tak ada rintangan bagi jurnalis sejati,” tegasnya.

Cak Jum juga mengungkapkan, pihaknya menjelaskan kepada seluruh anggota PWS untuk terus menjalin solidaritas dan kekompakan antara lembaga media dalam wadah PWS.

“Melalui pemberitaan, keaktifan suatu wartawan dapat terlihat. Dan dari pemberitaan sebagai anggota PWS menjadi tolak ukur oleh pemerintah setempat tentang keaktifan dari organisasi PWS itu sendiri,” tandasnya.

Sementara itu, Hariyanto anggota PWS mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi pokok pembahasan di internal PWS. Salah satunya terkait perjalanan birokrasi Pemerintah Kabupaten Sampang.

“Selain itu, di internal kami memang ada beberapa media yang ditunjuk untuk memberitakan yang bernarasi mengkritisi, namun juga tidak lepas mempublikasikan narasi yang berisi solusi, intinya tetap ada keberimbangan,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *