Gresik || Rega Media News
Terkait penangkapan Mat Ja’i Lurah Dooro Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, oleh Kejaksaan Negri (Kejari) setempat pada Kamis 06 Februari 2021 lalu, terkait penyelewengan Anggaran Dana Desa (ADD) menjadi kisah misteri.
Pasalnya, berdasarkan hasil investigasi oleh tim yurdys media regamedianews.com, dalam penangkapannya pun terbilang dipaksakan.
Untuk mengetahui asal muasal permasalahan tersebut, tim yurdys investigasi terjun langsung ke Desa Dooro, Kec. Cerme, Kab. Gresik dan ditemui beberapa warga Desa Dooro pada Selasa (23/02/21) siang.
Menurut keterangan warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, penangkapan terhadap Lurah Mat Ja’i yang dilakukan oleh Kejari Gresik terkesan dipaksakan. Soalnya sepengetahuan warga (Mat Ja’i, red) orangnya amanah.
“Sebenarnya yang perlu dipertanyakan dan bertang jawab itu Suwito yang merugikan negara sebesar Rp.30 juta rupiah. Karena dialah yang mengetahui jumlah dana yang habis dan dia yang mengerjakan,” ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya, informasi yang berkembang di masyarakat, bahwa Suwito yang melakukan pelaporan ke Kejari terkait Dana Desa.
“Itu kan aneh. Disini, sudah bukan rahasia umum. Semua masyarakat sudah tahu tentang permasalahan tersebut. Makanya, saya sendiri merasa sangat menyayangkan penangkapan terhadap Pak Mat Ja’i,” lanjutnya.
Dari keterangan salah satu warga, didapat keterangan yang bersangkutan dengan oknum Kantor Desa Dooro yang diduga bersekongkol untuk menjatuhkan Lurah Dooro Bapak Mat Ja’i.
Maka dari itu, awak media berlanjut menuju Kantor Kelurahan Dooro dan ditemui oleh seorang pria yang merupakan perangkat Desa Dooro. Ia mengatakan, administrasi di Kantor Kelurahan Dooro saat itu (awal menerima Dana Desa), memang carut marut.
“Mungkin karena belum siap untuk menerima Dana Desa (DD) mas. Bahkan, Pak Lurah pernah mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp.80 juta atas kebocoran Dana Desa yang dilakukan oleh rekan saya untuk kepentingan pribadi,” ucapnya.
Menurut orang Kantor Kelurahan tersebut, tercatat, beberapa proyek Kantor Kelurahan Dooro, dikerjakan oleh Suwito yang notabennya masih ada hubungan family dengan bendahara Kelurahan Dooro.
“Sebenarnya aneh saja mas. Proyek yang mengerjakan Pak Suwito, kok malah dia yang laporan. Kelurahan kan, mengucurkan dana sesuai kesepakatan antara Pak Lurah dengan Pak Suwito,” pungkasnya.