Daerah  

Aksi Solidaritas Jurnalis Sampang Kecam Kekerasan Oknum Pengawal Menteri KKP

Adi wartawan Rega Media News, tergabung di Aliansi Jurnalis Sampang (AJS) saat melakukan aksi solidaritas insiden kekerasan terhadap jurnalis, membagikan bunga, poster dan masker kepada pengendara.

Sampang || Rega Media News

Puluhan jurnalis di Sampang, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas terhadap Andi Nurkholis, wartawan JTV yang dihalangi disertai aksi kekerasan, saat liputan oleh pengawal Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI berkunjung ke Tambak Udang Vaname Melinial di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Rabu (17/3/2021) kemarin.

Seluruh wartawan dari media cetak, online dan elektronik yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Sampang (AJS) ini melakukan aksi turun jalan  menolak kekerasan yang menimpa Andik Nur Holis. Aksi dilakukan pada Senin (22/03/2021) sore.

Aksi penolakan AJS ini dilakukan dengan bagi-bagi bunga, poster dan masker kepada pengguna jalan di Jl. Raya Monumen Trunojoyo, Sampang.

Sambil membawa poster berbagai tulisan, para jurnalis meminta kepada pihak-pihak terkait untuk tidak melecehkan profesi jurnalis yang dalam menjalani tugasnya dilindungi dengan UU N0 40 tahun 1999 tentang Pers. 

Koordinator aksi, Fathorrahman mengaku pihaknya prihatin dengan arogansi oknum pengawal Menteri KKP RI yang menghalangi tugas jurnalis. Padahal, wartawan atau jurnalis yang melakukan liputan berita telah menghargai atau mentaati rambu-rambu protokoler Covid-19.

“Kejadian yang menimpa kawan kita (Andik) di daerah Situbondo itu, adalah kejadian yang tidak bermoral dan tidak berpendidikan,” ujarnya.

Fathor Rahcman menambahkan, aksi solidaritas yang dilakukan wartawan Sampang ini, selain akan memberikan support penanganan hukum, juga memberikan pernyataan sikap IJTI di Tapalkuda.

Diharapkan, peristiwa kekerasan yang menimpa jurnalis saat dilapangan, agar tidak sampai terulang lagi. 

“Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi lagi, saat kami melakukan peliputan di lapangan. Kami berharap oknum itu dikenakan sanksi sesuai aturan yang ada,” pungkasnya.