Daerah  

Aksi Demo Kejari Sampang Ricuh, Barisan Polisi Ditrobos

Tampak puluhan massa aksi demo mencoba merengsek masuk kedalam kantor Kejaksaan Negeri Sampang.

Sampang || Rega Media News

Aksi demo gabungan aktivis anti korupsi yakni JCW, Jaka Jatim dan MDW, untuk mempertanyakan tindak lanjut penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi Dana Desa (DD) Sokobanah Daya, Sampang, Madura, berlangsung ricuh, Rabu (24/03/21).

Kericuhan tersebut dipicu, lantaran pendemo meminta agar Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang diminta keluar untuk menemui massa. Namun, sayangnya orang nomor satu di Kejari tersebut tidak kunjung keluar.

“Karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, jadi diminta perwakilan saja, kita akan diskusi didalam bersama Kajari,” ungkap Kasi Intelijen Kejari Sampang, Ahmad Wahyudi dihadapan massa.

Sementara itu, salah satu koordinator aksi Busiri menegaskan, pihaknya hanya ingin meminta Kajari Sampang yang baru, untuk keluar menemui massa. Ingin mempertanyakan langsung kejelasan penanganan kasus DD Sokobanah Daya.

“Kejaksaan sudah melakukan tahap penyelidikan, bahkan sudah mengambil kesimpulan telah ditemukan adanya bukti yang cukup. Tapi sampai sekarang tidak jelas,” teriak Busiri dalam orasinya, Rabu (24/03).

Setelah koordinator aksi berorasi cukup lama didepan kantor Kejari, namun Kajari tetap tidak kunjung keluar menemui pendemo, hingga suasana unjuk rasa mulai memanas dan bersitegang dengan petugas.

“Tolong temui kami pak Kajari, kita sudah berpanas-panasan diluar. Temui kami, karena anda digaji dari uang rakyat,” teriak Farida yang juga koordinator aksi.

Selang beberapa menit kemudian, suasana unjuk rasa pun menjadi panas lantaran pendemo diabaikan menemui Kajari. Akhirnya pendemo menerobos barisan polisi yang berjaga hingga merangsek masuk ke halaman kantor Kejari.

Tak hanya disitu, setelah pendemo berhasil menerobos barisan polisi, para pendemo tetap melakukan orasinya didepan pintu masuk ruang lobby kantor Kejari, dan tetap memaksa agar Kajari keluar menemui pendemo.

“Kami minta perwakilan saja masuk ke ruangan, untuk menyampaikan segala tuntutannya. Karena masih masa pandemi jadi diminta perwakilan saja,” ucap Kasi Pidana Umum Kejari Sampang, Budi Darmawan.

Setelah berorasi cukup lama dan Kajari tetap tidak mau menemui peserta aksi, akhirnya pendemo membubarkan diri. Namun akan kembali melakukan demonstrasi dengan jumlah massa yang lebih banyak.