Jakarta || Reag Media News
Marasalem Harahap, seorang wartawan media online di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ditemukan tewas tertembak oleh orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu (19/6/2021) dini hari.
Menurut kakak kandung korban, Hasanudin Harahap, jenazah adiknya ditemukan di dalam mobil.
Mobil tersebut berada 300 meter dari rumah Marasalem di Huta 7, Pasar 3 Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun.
“Kalau kata warga, adik kami ditemukan pertama kali di dalam mobil tak jauh dari rumahnya. Lokasi ditemukan dia dengan rumahnya itu berjarak 300 meter. Orang rumah sakit tadi bilang, ada luka tembak di bagian paha sebelah kiri,” tuturnya.
Rekan korban, Rencana Siregar, mengungkapkan, warga yang menemukan jenazah Marasalem awalnya sempat mendengar bunyi alarm mobil.
“Dia ditemukan tewas di dalam mobilnya. Kemudian mobilnya mengeluarkan suara alarm. Dari situlah warga berdatangan. Kabarnya ada terdengar satu kali tembakan juga,” tuturnya, Sabtu, melansir dari Tribun-Medan.
Keluarga meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus tewasnya Marasalem Harahap ini.
“Kami minta polisi agar mengusut secara jelas penyebab adik kami ini meninggal dunia,” ujar Hasanudin.
Korban merupakan pemimpin redaksi media online lassernewstoday.com.
Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus mendesak pemerintah dalam hal ini kepolisian agar menuntaskan penyelidikan dan penyidikan kasus penembakan terhadap Mara Salem Harahap (42), wartawan dan Pemimpin Redaksi Lassernews.today.com.
Menurut Firdaus, penembakan yang menewaskan Marsal ini bukan semata-mata kejahatan biasa, tetapi perbuatan keji yang berdampak luas terhadap perkembangan demokrasi.
“Penembakan itu selain membunuh orang pers, juga mengancam karakter demokrasi yang dikembangkan oleh pers. Kita tahu pers adalah pilar ke-4 demokrasi yang selain mengontrol jalannya demokrasi, juga pelaksana demokrasi,” kata Firdaus yang didampingi Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir, saat temui wakil ketua MPR Ahmad Muzani, Minggu (20/6/21).