Daerah  

Terkait Hasil Tes Tertulis Balon Pilkam Yammua, Begini Klarifikasi IPDN Kampus Papua

Caption: Dwy Edy Januartoko pegawai kampus IPDN Kampus Papua.

Papua || Rega Media News

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Papua memberikan keterangan, terkait hasil ujian tes tertulis seleksi tambahan, pada tahapan penjaringan 7 orang Bakal Calon (Balon) Pemilihan Kepala Kampung (Pilkam) Yammua, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom.

Seperti yang telah diberitakan media ini sebelumnya, pada tanggal 22 November 2021 baru-baru ini, puluhan warga Kampung Yammua Arso 6, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom, beramai-ramai mendatangi kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Keerom.

Kedatangan puluhan warga ke kantor salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Keerom itu, dengan maksud untuk mengajukan protes terhadap hasil tahapan penjaringan Balon Pilkam Yammua Arso 6, yang dinilai tidak transparan oleh sejumlah Balon dan para pendukungnya.

Tak hanya itu, sejumlah warga terkait hal ini juga, dihari yang sama sempat menyegel Kantor Kampung Yammua Arso 6, sehingga mengakibatkan petugas Polri dan TNI di Kabupaten Keerom, harus bersiaga selama beberapa hari kedepan demi menjaga kondusifitas kampung tersebut.

IPDN Kampus Papua melalui salah satu pegawainya, Dwy Edy Januartoko, selaku pegawai yang ditugaskan untuk mendampingi tahapan ujian tes tertulis itu menerangkan, ia bersama rekannya Priya Saptono Hadi, hanya melakukan pendampingan terhadap ujian tertulis tersebut, sesuai dengan permintaan Bupati Keerom.

“Terkait masalah seleksi di Kampung Yammua, sesuai dengan permintaan Bupati, kami mendampingi seleksi ataupun tes tertulis dari Bakal Kepala Kampung,” terangnya saat ditemui Regamedianews.com di Ruangan Kepala Tatausaha IPDN Kampus Papua, dengan didampingi rekannya Priya Saptono Hadi, S.STP, dan Kepala Tatausaha IPDN Kampus Papua, Jhun, S.STP., Senin (29/11/2021).

Dijelaskannya, terkait hasil dari tes tertulis dan seluruh indikator penilaian pada seleksi tambahan, pada tahapan penjaringan 7 orang Balon Pilkam Yammua itu, semua telah diserahkan kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom.

“Hasil sudah kami serahkan kepada Bupati Keerom. Kami sudah serahkan semua ke sana. Terkait masalah penilaian-penilaian dan poin-poin yang sudah kami serahkan ke sana, adapun poinnya, poin tertulis, dan poin tingkat kejujuran, sikap, perilaku dan ketepatan waktu, disini kita semuanya memberikan langsung ke Bupati Keerom,” tandasnya.

Pernyataan pihak IPDN Kampus Papua ini, dapat dibuktikan dengan Surat Bupati Keerom tertanggal 18 November 2021, Nomor : 141.2/2196/Bup, tentang Hasil Tertulis Bakal Calon Kepala Kampung Yammua, Distril Arso Barat. Didalamnya, termaktub dengan jelas, Surat Bupati itu menindaklanjuti Surat Direktur IPDN Kampus Papua, tertanggal 10 November 2021, tentang Penyampaian Hasil Seleksi Tertulis (SKD) Bakal Calon Kepala Kampung.

Sayangnya, dalam Surat Bupati Keerom itu, tidak dijelaskan secara detail siapa Balon Kepala Kampung yang gugur dan lulus tes tertulis tersebut. Pada Surat Bupati itu hanya tertera seluruh nama ketujuh Balon Pilkam Yammua, dan tanpa keterangan yang jelas terkait hasil tes.

Akibatnya, kondusifitas di Kampung Yammua menjadi tegang dan dapat berpotensi konflik, gara-gara sebagian warga mengajukan protes, hingga merembes pada kepastian pelaksanaan Pilkam Yammua menjadi tarik ulur.

Setelah melewati proses yang cukup dramatis, akhirnya pada tanggal 24 November 2021, Bamuskam Yammua melalui Panitia Pelaksana Pilkam Yammua, dan atas kesepakatan bersama ketujuh Balon, memutuskan untuk mengajukan pembatalan pelaksanaan Pilkam Yammua di Tahun 2021, demi menjaga kondusifitas Kampung Yammua.

Hal itu dibuktikan dengan adanya Surat Panitia Pemilihan Kepala Kampung Yammua, tertanggal 24 November 2021, Nomor : 12/PAN. Pilkam – Yammua/XI/2021, tentang Pembatalan Proses Pemilihan Kepala Kampung Yammua, yang ditujukan kepada Kepala Distrik Arso Barat, dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Pilkam Yammua, Ketua Bamuskam Yammua, Plt. Kepala Kampung Yammua, Babinsa Arso Barat, Babhinkamtibmas Kampung Yammua, dan para Balon.

Bupati Kabupaten Keerom, Piter Gusbager, S.Hut., MUP., saat akan diminta klarifikasi terkait hal ini dengan menghubungi Pengawal Pribadinya (Walpri) Auparay, belum bisa ditemui dengan bermacam alasan dan nanti akan diinformasikan jika Bupati Keerom sudah bisa ditemui.

Hingga berita ini diturunkan, regamedianews.com masih sementara menunggu informasi dari Walpri Bupati Keerom, untuk mendapatkan klarifikasi langsung dari Bupati Keerom.