Aceh Selatan || Rega Media News
Disaat Promosi dua Destinasi Wisata Sigantantang Sira & Anjungan Tuan Tapa Tapaktuan masih dalam katagori Dominasi API.
Potensi Untuk Pemenangan Destinasi Wisata ini dikerahkan baik bantuan anggaran resmi di gelontorkan oleh Pemda maupun Strategi Loby dilakukan oleh berbagai pihak dalam meraih Kemenangan.
Pemerhati Aceh Selatan (PeKA) T. Sukandi Mengatajan Setelah harapan API menang menjadi kenyataan tekesan nyata adanya diskriminasi Pemda dalam mengsyukuri kemenangan dua Destinasi di Aceh Selatan ini, sedikit saya ingatkan di tahun anggaran 2020 ada beberapa anggaran di gelontorkan dalam bentuk paket Inprastruktur Sebagai sarana Penunjang Destinasi wisata.
“Saya tidak buka secara transparan urusan anggaran dan paket proyek, miris saja sebagai Pemerhati, bahwa secara Historis Destinasi Wisata Tuan Tapa adalah catatan sejarah Pejalanan Peradaban Budaya Aceh selatan, namun terkesan dianak tirikan,” ucapnya
Tapak kaki raksasa yang terukir di atas batu Cadas dibibir Pantai Kaki Bukit Gunung Lampu itu tidak akan pernah lapuk dimakan usia alam & Tapak kaki itu akan selalu menjadi Prasasti Alam.
“Tempat Wisata Alam Gunung Lampu itu telah ada jauh sebelum Negara ini Merdeka, karna sejarah keberadaannya inilah maka Gunung Lampu adalah Milik Negara yang dikelola oleh Pemerintah Aceh Selatan untuk kesejahteraan masyarakat Aceh Selatan,” tegas T.Sukandi.
Untuk itu bila kita memelihara & merawat Destinasi Wisata Anjungan Gunung Lampu ini berarti kita telah merawat & memelihara harta Negara yang bukan milik pribadi.
“Maka bila kita benahi dengan baik tempat wisata ini maka Aceh Selatan akan mendapat manfaatnya dalam peningkatan PAD untuk kesejahteraan masyarakat Aceh Selatan,” tutup T.Sukandi.
Sementara Kadis Parawisata Aceh Selatan, Safril hingga berita ini ditayangkan tidak menjawab chat whatsapp regamedianews.com.