Bangkalan || Rega Media News
Suhul Anam seorang warga Tanah Merah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Sabtu (20/08/2022) kemarin, mendatangi Mako Polres setempat. Kedatangannya tersebut, untuk melaporkan lima pemuda mengaku sebagai pers (wartawan).
Kelima pemuda yang mengaku wartawan
media online itu dilaporkan, karena diduga telah melakukan pemerasan terhadap Kepala Sekolah SDN 02 Desa Petrah, Tanah Merah, Bangkalan, bermodus tawar menawar pemberitaan.
Suhul mengungkapkan, kelima pemuda yang dilaporkan ke Polres Bangkalan tersebut, yakni inisial J, A, M, R dan I.
“Dalam laporan ini, ada beberapa oknum mengatasnamakan wartawan, sebelumnya telah memberitakan terkait dugaan pungli penjualan buku LKS di SDN 02 Petrah,” ungkap Suhul.
Namun, dugaan penjualan buku LKS tersebut sudah ada kesepakatan dari masing-masing wali murid SDN Petrah 02. Bahkan, jelas Suhul, dalam aturan juknis BOS untuk pengadaan buku LKS tidak masalah.
“Sebelumnya sudah ada kesekapakatan antara wali murid, bahkan wali murid sangat setuju dengan pembelian buku LKS dan hal itu tidak apa-apa,” ujarnya.
Disamping itu, salah satu dari lima oknum wartawan, ada yang berkomunikasi dengan kepala sekolah dan koordinator wilayah (korwil) Pendidikan Tanah Merah, untuk berdalih tidak melanjutkan pemberitaan.
“Dalam komunikasinya ada tawar-menawar, agar tidak melanjutkan pemberitaan,” jelasnya.
Lebih lanjut Suhul mengatakan, dari komunikasi itulah terjadi kesepakatan, antara oknum wartawan tersebut dengan kepala sekolah serta korwil pendidikan Tanah Merah.
“Awalnya mematok harga 5 juta, akan tetapi menurut pengakuan korwil hal itu sangat memberatkan, sehingga ditawar 2 juta. Namun tidak disepakati, lalu ambil jalan tengah akhirnya disepakati 2,5 juta,” ucap Suhul.
Menurutnya, tindakan tersebut sangat meresahkan, maka dari itu ia mewakili warga Desa Petrah membuat laporan dugaan pemerasan ke Polres Bangkalan.
Ia pun meminta kepada semua kepala sekolah dan Korwil Kecamatan Tanah merah, tidak takut terhadap perilaku oknum yang mengatasnamakan wartawan yang melakukan pemerasan.
“Jangan segan-segan untuk melaporkan, apabila ada oknum mengaku wartawan yang tidak jelas. Kami mendorong pihak kepolisian mengusut tuntas pemerasan tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Ia juga membenarkan, adanya lima orang oknum wartawan yang dilaporkan.
“Iya benar, laporan sudah masuk, sementara ada lima orang, saat ini kami dalami dan selanjutnya meminta keterangan berbagai pihak yang terlibat,” tandasnya.