Daerah  

Miris ! Siswa SD di Sampang Belajar Digedung Kurang Layak

Caption: tampak sejumlah murid berada didalam ruang kelas SDN Gunung Kesan 1.

Sampang || Rega Media News

Gedung Sekolah Dasar Negeri Gunung Kesan 1, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, perlu perhatian dari pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah.

Pasalnya, hasil pantauan media ini gedung sekolah yang terletak di pinggir jalan kabupaten ruas Robatal Karang Penang tersebut, kondisinya memperihatinkan dan tak layak dijadikan tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Selain kondisi gedung tak layak, juga pada saat musim hujan halaman pun akan becek, karena masih beralaskan tanah. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang bagus tentunya harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Dengan kondisi bangunan sekolah yang tidak memadai, akibatnya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Gunung Kesan 1 menjadi terganggu.

Kepala SDN Gunung Kesan 1 Abdul Wafi mengatakan, sekolahnya butuh dukungan sarana dan prasarana dari Pemerintah, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah melalui Instansi terkait.

Hal itu, kata Abdul Wafi, untuk renovasi bangunan sekolah yang rusak perbaikan lanjutan dua ruang kelas yang mendapatkan anggaran rehab tapi dibangun untuk ruang kelas baru.

“Saat ini para siswa belajar di dalam kelas yang dindingnya belum di plester, lantai belum di keramik dan atapnya belum dipasangi plafon,” ujar Abdul Wafi kepada media ini, Kamis (08/09/2022).

Abdul Wafi menambahkan, dengan kondisi tersebut pihaknya sudah melaporkan ke Disdik Sampang. Namun, hingga kini belum ada tindakan.

“Dulu pernah ada petugas dari Disdik Sampang melakukan pengukuran. Namun, sejauh ini tidak ada kabarnya” pungkasnya.

Sementara Kepala Disdik Sampang Edi Subinto melalui Kabid Pembinaan SD Mohammad Imron mengaku sudah mengetahui kondisi sekolah tersebut. Namun, tidak masuk dalam pembangunan prioritas.

“Untuk memperbaiki kondisi sekolah SDN Gunung Kesan 1, saat ini belum bisa karena terkendala kondisi keuangan daerah,” singkat Imron.