Bangkalan || Rega Media News
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur melakukan Memorandum Of Understanding (MoU) dan Memorandum Of Agreement (MoA) Pelatihan Legal Contract Drafting dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), di aula graha lantai 5 gedung Rektorat UTM, Minggu (23/10/22) pagi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris MUI Jawa Timur, Dr. H. Hasan Ubaidillah beserta rombongan, Wakil Rektor III UTM, Agung Ali Fahmi dan perwakilan dari Dekan Fakultas Keislaman UTM Shofiyun Nahidloh. Dalam pelatihan ini, diikuti puluhan mahasiswa dari fakultas hukum dan fakultas keislaman.
Sekretaris MUI Jawa Timur, Dr. H. Hasan Ubaidillah menuturkan, MUI sebenarnya sangat membutuhkan peran serta komisi hukum, terkait dengan kebutuhan dinamika hukum yang terjadi di masyarakat.
“Beberapa minggu lalu, kita sempat di datangi masyarakat yang terlibat kasus dan membutuhkan arahan dari MUI,” ujarnya.
Kasus tersebut menurutnya, persoalan perkara ekonomi syariah. Dalam kajian dari komisi fatwa dengan melibatkan komisi hukum itu, menciderai akad syariah yang dibuat.
“Sehingga, penting sekali arahan-arahan dari komisi hukum untuk memberi pendampingan hukum kepada masyarakat, khusunya pesantren dan santri,” ungkapnya.
Apalagi menurutnya, MUI Jawa Timur akhir-akhir ini banyak menerima aduan dari masyarakat, salah satunya terkait dengan perkara hukum ekonomi.
Diharapkan melalui kerjasama ini, masyarakat yang mengadukan perkara mendapat pendampingan dari komisi hukum. Ia berharap, Komisi Hukum MUI Jawa Timur dan MUI kabupaten/kota menjadi tumpuan masyarakat didalam pendampingan hukum.
“Karena ini adalah peristiwa riil ditengah masyarakat termasuk perlindungan hukum bagi pesantren. Oleh karena itu, kami sangat menyambut gembira atas kerjasama yang diselenggarakan Komisi Hukum MUI Jatim dengan UTM,” terangnya.
“Dengan pelatihan Kontrak Legal Drafting ini, kami memilih UTM karena UTM salah satu Universitas Negeri, yang tetap konsen terhadap persoalan-persoalan keumatan,” ungkap Hasan.
Sementara itu, Wakil Rektor III UTM Dr. Agung Ali Fahmi berharap, fakultas yang belum terlibat MoA diharapkan bisa melakukan MoA, guna memperluas pengabdian dan penelitian kepada masyarakat.
“Kerjasama ini atas nama UTM, untuk memperluas wilayah pengabdian kita di bidang pendidikan maupun penelitian. Bekerjasama dengan MUI Jawa Timur adalah bagian mempersiapkan sumber daya masa depan,” tegasnya.
“Pelatihan ini diharapkan dapat disinergikan dengan kebutuhan masyarakat melalui MUI, baik itu di bidang pengembangan teknologi maupun penyelesaian persoalan yang terjadi ditengah masyarakat,” pungkas Agung.