Keberadaan Suramadu Dinilai Tak Berdampak Pada Pembangunan Bangkalan

Caption: Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor saat diwawancara awak media, (dok. regamedianews).

Bangkalan,- Plt Bupati Bangkalan Mohni menyebutkan angka pengangguran di Kabupaten Bangkalan masih tergolong tinggi, dari 1 juta penduduk, 196 ribu jiwa berada di garis kemiskinan dan mayoritas pengangguran.

“Hampir 200 ribu penduduk, berada di garis kemiskinan yang disebabkan pengangguran,” ujarnya saat melaporkan kondisi pengangguran di Bangkalan.

Kondisi tersebut, mendapat perhatian serius dari Wakil Menteri Kementrian Ketenagakerjaan Afriansyah Noor. Ia pertanyakan dampak pembangunan jembatan Suramadu terhadap kemajuan Bangkalan.

Keberadaan Jembatan Suramadu dinilai tidak berdampak besar pada pembangunan Madura, khususnya untuk Kabupaten Bangkalan. Mengingat data angka pengangguran di Bangkalan mencapai 196 ribu jiwa.

Sindiran Wakil Menteri Kementrian Ketenagakerjaan itu disampaikan langsung dihadapan Plt Bupati Bangkalan Mohni, saat menjadi Pembicara Dialog Ketenagakerjaan dengan KADIN dan HIPMI bertema “Tantangan Cipta Kerja Era 5.0 di Madura”, Rabu (08/02/2023) kemarin.

Afriansyah Noor mengatakan, angka kemiskinan biasanya dinilai dari angka pengangguran. Sedangkan angka pengangguran nasional, sekarang mencapai 20 jutaan, dalam kondisi sedang tidak bekerja.

“Bangkalan hampir mencapai 200 ribu, ini perlu diperhatikan karena tergolong tinggi,” tegasnya saat diwawancara awak media.

Afriansyah semula berpikir dengan adanya Jembatan Suramadu, seharusnya mampu meningkatkan pembangunan infrastruktur yang luar biasa di Bangkalan.

“Ternyata faktanya masih sangat lambat, secara grafik, menurut saya juga tidak ada peningkatan yang signifikan,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia mengusulkan Bangkalan perlu adanya peningkatan kemampuan skill yang baik pada Sumber Daya Manusia (SDM), baik dalam berwirausaha ataupun bekerja di perusahaan.

“Ini harus ada peningkatan SDM, meskipun fasilitas memadai, tetapi SDM tidak meningkat, maka pertumbuhan ekonomi akan lambat,” pungkasnya.