Surabaya, – Dugaan tindakan Arogansi yang di lakukan Satpol PP Kota Surabaya terhadap PKL Ngaglik yang mengakibatkan luka dan berdarah berbuntut panjang
Hal itu memantik reaksi beberapa pihak yang menilai tindakan tersebut tidak manusiawi dan terkesan semena-mena, padahal para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga menusia yang bekerja mencari sesuap nasi demi menafkahi keluarganya
Sebagai aksi protes terhadap hal tersebut beberapa PKL se kota Surabaya bersama organisasi masyarakat Aliansi Madura Indonesia (AMI) dan Ormas lainnya akan menggelar aksi mengepung kantor Satpol-PP kota Surabaya pada hari ini Minggu (30/7/23)
Baihaki Akbar Korlap sekaligus sebagai Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) menyampaikan bahwa aksi solidaritas gabungan lintas organisasi dan PKL hanya menuntut keadilan dalam penegakan Perda Kota Surabaya.
Pria yang akrab disapa Baihaki itupun menuntut agar Wali Kota Surabaya mencopot Kasatpol PP dan oknum satpol PP yang terlibat arogansi serta memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada mereka
“Kami juga akan pastikan bahwa aksi demo besar-besaran yang akan di laksanakan pada hari Senin – Jum’at, tanggal 31 Juli – 4 Agustus 2023 akan berjalan secara tertib dan kondusif”, ujarnya
Baihaki menambahkan bahwa dalam aksi tersebut para PKL yang merasa dirugikan akan menyampaikan tuntutannya, agar semua terbuka sehingga Wali Kota bisa tau dan masyarakat bisa menilai bahwa kesewenangan tidak dibenarkan
“Kami minta ketegasan Wali Kota Surabaya untuk mengambil langkah tegas, copot Kasatpol PP Kota Surabaya, agar tidak menjadi benalu bagi kepempimpinan pak wali kota “,tutupnya
Sementara hingga berita ini ditulis belum ada pernyataan resmi dari pihak Satpol PP kota Surabaya.