Mengenal Tiga “Warna” Pemilih +62

- Jurnalis

Jumat, 12 Januari 2024 - 22:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: Mohamad Yusrianto Panu, (dok. regamedianews).

Caption: Mohamad Yusrianto Panu, (dok. regamedianews).

Oleh : Mohamad Yusrianto Panu/Jurnalis Gorontalo.

Kurang lebih sebulan lagi Pemilihan Umum 2024 baik Anggota Legislatif, Presiden maupun Wakil Presiden akan terlaksana. Berbagai tahapan dan persiapan tengah bergulir seiring berjalannya riuh pikuk tawaran-tawaran menggiurkan, para calon kontestasi politik kepada rakyat di masa kampanye saat ini.

Entah bagaimana bisa terjadi, ekosistim politik yang tercipta dalam pesta demokrasi di negara berkode (+62) ini, melahirkan para pemilih yang mempunyai tiga “warna”. Ketiga “warna” itu, adalah “hitam”, “putih”, dan “abu-abu” jika digolongkan dari faktor penyebab mereka memilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Golongan pemilih pertama atau pemilih “putih”, adalah mereka yang bisa juga disebut sebagai pemilih cerdas yang artinya, mereka golongan pemilih yang menentukan pilihan berdasarkan menganalisa kualitas pikiran dan kepribadian pilihan mereka.

Hal ini dilakukan oleh mereka, karena mempertimbangkan kemana arah biduk pemerintahan ini nanti akan dibawa oleh figur yang akan dipilihnya. Atau, karena mempertimbangkan hal lain seperti bagaimana nasib rakyat yang telah memandatkan kedaulatannya, selama lima tahun kedepan?.

Tentunya, dengan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti ini dalam analisa menentukan pilihan, mereka pemilih cerdas akan menemukan figur yang tepat dan nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis itu dengan kinerjanya sebagai pemimpin dan wakil rakyat ideal.

Baca Juga :  Aktivis "Kutu Loncat"

Sedangkan golongan pemilih yang kedua atau pemilih hitam, adalah mereka yang bisa disebut dengan pemilih yang licik. Mengapa? Sebab tipekal pemilih seperti ini, menentukan pilihan mereka atas dasar pragmatisme terhadap iming-iming atau bujuk rayu materi oleh figur yang mereka pilih.

Bagi pemilih hitam, menentukan pilihan saat Pemilu adalah sesuatu hal yang tak ada gunanya. Mereka trauma, karena pada Pemilu sebelumnya sempat meraskan dicekoki janji-janji manis yang akhirnya membuat “diabetes”. Sehingga, traumatik atas hal ini, membuat mereka menjadi masa bodoh dengan siapa yang mereka pilih, yang penting ada duitnya. Apabila mereka salah memilih, minimal sudah mendapat duit.

Disisi lain, bagi pemilih hitam, pesta demokrasi adalah masa panen untuk meraup keuntungan materil sebanyak-banyaknya, sehingga mereka lupa memikirkan nasib bangsa ini dan hanya sibuk membanding-bandingkan keuntungan yang dia dapat dari pilihan 1, 2 dan 3, kemudian memilih yang paling banyak memberikan keuntungan materi.

Terakhir, adalah golongan pemilih yang ketiga atau pemilih “abu-abu”. Mereka, adalah tipekal pemilih yang menentukan pilihan mereka atas dasar ikut-ikutan saja. Contohnya, saat melihat si A memilih si C, dia pun memilih nomor itu. Ketika diajak si B memilih figur dari “partai gaib”, dia pun tanpa berpikir panjang akan memilih figur dari “partai gaib”.

Baca Juga :  Kapolsek Benowo Pantau Vaksinasi Anak

Karakteristik pemilih “abu-abu” lainnya, bisa nampak pada masa-masa kampanye sedang berlangsung, ketika diajak si A ikut agenda kampanye nomor 6, dia dengan penuh semangat hadir dalam agenda itu karena akan diberikan biaya transport. Di hari yang lain, saat si B mengajaknya ikut acara kampanye figur dari partai berbeda, ia pun bergegas kesitu sebab ada biaya transportnya dan kenang-kenangan.

Potensi yang paling parah dari pemilih “abu-abu” ini adalah, dia tidak memilih figur yang agenda kampanyenya dihadiri oleh pemilih “abu-abu” ini, tapi dia memilih figur yang memberikannya “serangan fajar” saat malam Pemilu. Sehingga, ia memilih figur yang bahkan ia pun tidak tahu apa-apa soal program figur itu.

Akhir dari tulisan ini, penulis hanya ingin menyampaikan jika menginginkan bangsa ini lebih maju dengan signifikan, jika menginginkan rakyat tidak menderita akibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka mari menjadi pemilih “putih”.

Mari kita lawan politik hitam, stop money politik, mari berpolitik sehat dan menentukan pilihan dengan cerdas, sehingga kita dapat menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas pikiran dan kepribadiannya. Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Berita Terkait

Kasus Pembunuhan Julia Belum Tuntas; Kegigihan Polres Gorut Diuji
Ketua Komisi II Deprov Sidak PETI, Ichsan: Itu Untuk Kepentingan Siapa ?
Mahasiswa Pencinta Alam, Generasi Langka Yang Terpinggirkan
Menanti Kepastian Hukum Tewasnya 3 Penambang PETI Ibarat
Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri
Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau
RTK PMII Komisariat Trunojoyo IAI NATA Sampang Mandek
Politik dan Cahaya Puasa

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:08 WIB

Kasus Pembunuhan Julia Belum Tuntas; Kegigihan Polres Gorut Diuji

Minggu, 30 November 2025 - 16:42 WIB

Ketua Komisi II Deprov Sidak PETI, Ichsan: Itu Untuk Kepentingan Siapa ?

Sabtu, 27 September 2025 - 09:27 WIB

Mahasiswa Pencinta Alam, Generasi Langka Yang Terpinggirkan

Kamis, 31 Juli 2025 - 09:17 WIB

Menanti Kepastian Hukum Tewasnya 3 Penambang PETI Ibarat

Jumat, 6 Juni 2025 - 10:21 WIB

Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri

Berita Terbaru

Caption: serah terima surat keputusan kepada Pj Sekda Pamekasan Taufikurrachman oleh Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman, (dok. Kurdi, Rega Media).

Daerah

Taufikurrachman Resmi Jabat Pj Sekda Pamekasan

Kamis, 11 Des 2025 - 14:53 WIB

Caption: penandatanganan perjanjian kerjasama PLKK Kabupaten Sampang tahun 2026 oleh Plt Direktur RDUD dr.Mohammad Zyn, (dok. BPJS Ketenagakerjaan).

Daerah

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Perkuat PLKK

Kamis, 11 Des 2025 - 08:39 WIB

Caption: Wakil Ketua PWI Jatim Mahmud Suhermono, serahkan bendera pataka PWI Bangkalan kepada Mahmud Ismail, (dok. foto istimewa).

Daerah

Mahmud Lanjutkan Estafet Kepemimpinan PWI Bangkalan

Rabu, 10 Des 2025 - 21:10 WIB

Caption: Hendra juru bicara 'Pemuda Melek Hukum dan Mencari Keadilan', ditemui awak media usai antar surat rencana audiensi ke Polres Sampang, (dok. Harry, Rega Media).

Hukum&Kriminal

‘Pemuda Melek Hukum’ Soroti Penegakan Hukum di Polres Sampang

Rabu, 10 Des 2025 - 18:41 WIB