Kematian Aisyah Dianggap Tak Wajar, Polres Sampang Tunggu Hasil Autopsi

Caption: jajaran Satreskrim Polres Sampang dan keluarga korban tampak berada di lokasi pembongkaran makam, (dok. regamedianews).

Sampang,- Pasca polisi melakukan pembongkaran terhadap kuburan Siti Nur Aisyah (53), pada Rabu (24/07/2024) siang, masih menjadi tanda tanya bagi pihak keluarga.

Pasalnya, penyebab kematian perempuan asal Desa Mambulu Barat Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang tersebut, menunggu hasil penyelidikan dan autopsi tim forensik.

Sebelumnya keluarga beranggapan, kematian Siti Nur Aisyah pada Desember 2023 lalu itu tidak wajar, dan jenazah korban ditemukan di tempat tidak lazim.

“Mudah-mudahan dengan ekshumasi, penyebab kematiannya bisa terungkap,” ujar Nurul Fariati kuasa hukum keluarga korban, Rabu (24/07) siang.

Ia mengungkapkan, keluarga awalnya panik dan menolak untuk diekshumasi dan autopsi. Setelah diberikan penjelasan, pihak keluarga bersedia.

“Apakah kematian almarhumah diduga dibunuh kami tidak tahu, nanti bisa ditentukan secara medis, bukan secara persepsi,” tandas Nurul.

Terpisah, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie membenarkan, ekshumasi di Desa Mambulu Barat Kecamatan Tambelangan.

“Ekshumasi itu melibatkan keluarga korban, kepolisian dan pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/07) petang.

Ditanya terkait hasil ekshumasi, Dedy mengungkapkan, belum bisa memberikan keterangan secara detail, karena masih tahap lidik (penyelidikan).

“Kami masih lidik dan menunggu hasil autopsinya,” ucapnya singkat.

Untuk diketahui, pembongkaran makam Siti Nur Aisyah, dijaga ketat tim forensik Polda Jatim bersama Satreskrim Polres Sampang.

Tidak hanya itu, di sekitar lokasi pembongkaran makam, terpasang police line agar pelaksanaan ekshumasi dan autopsi berjalan lancar.