Daerah  

Program Makan Siang Gratis Bergizi di Bangkalan, Mulai Januari 2025

Caption: ilustrasi.

BANGKALAN,- Mulai Januari 2025, ratusan ribu siswa di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, akan mendapatkan fasilitas makan siang gratis.

Fasilitas makan gratis tersebut, dengan menu bergizi sebagai bagian dari program besar yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Program ini, bertujuan untuk memastikan setiap anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang seimbang, guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan Kodim dan Badan Gizi Nasional (BGN), untuk melakukan pendataan lebih rinci.

“Yakni terkait jumlah siswa yang akan menerima manfaat dari program ini,” ujarnya kepada awak media, Rabu (18/12/24).

Data sementara menunjukkan, terdapat sekitar 135 ribu siswa di tingkat SD dan SMP yang akan menerima makan siang bergizi setiap harinya.

“Program ini akan menyasar siswa dari tingkat SD dan SMP, sementara siswa SMA dan pondok pesantren tidak termasuk dalam pendataan awal ini,” terangnya.

Namun, ungkap Yakub, uji coba yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan respons yang sangat positif dari siswa, guru, dan orang tua.

“Mereka sangat mendukung adanya program ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas gizi bagi anak-anak kita,” tandasnya.

Dalam rangka mewujudkan program ini, Dandim 0829/Bangkalan, Letkol Nanang Fahrur Rozi, menambahkan, uji coba pertama kali dilakukan di UPTD SDN Kraton 1 Bangkalan.

Setelah melihat hasil yang memuaskan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan 17 titik dapur di wilayah Jawa Timur, termasuk Bangkalan, untuk memastikan distribusi makanan berjalan lancar.

“Program ini telah melalui berbagai tahap koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya.

Nanang menjelaskan, Kodim Bangkalan sebagai garda terdepan akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk memastikan keberhasilan program ini.

“Setiap dapur akan dikelola oleh relawan yang terlatih, dengan masing-masing dapur mampu menangani hingga 3.500 siswa setiap harinya,” ungkapnya.

Mengenai menu dan kandungan gizi, Nanang menjelaskan, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyusun regulasi terkait menu yang sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan oleh siswa.

“Setiap dapur akan diawaki oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), termasuk ahli gizi dan juru masak yang berasal dari kalangan relawan,” terangnya.

Dengan adanya program makan siang gratis ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih fokus dalam belajar tanpa terganggu oleh masalah kekurangan gizi.

“Program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan visi kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan hak dasar anak-anak Indonesia,” pungkasnya.