Daerah  

Penutupan Program Rehab Sosial, Warga Binaan Dibekali Keterampilan

Caption: berlangsungnya penutupan program rehabilitasi sosial tahun 2024 di Lapas Narkotika Pamekasan, (dok. regamedianews).

PAMEKASAN,- Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Kanwil Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Jatim, menggelar Penutupan Program Rehabilitasi Sosial Tahun 2024.

Program yang berlangsung selama enam bulan ini, bertujuan untuk membantu warga binaan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan mentalitas lebih baik.

Penutupan program rehabilitasi ditandai dengan penanggalan tanda peserta rehabilitasi dan penyerahan sertifikat rehabilitasi kepada 150 WBP yang telah menyelesaikan program dengan utuh, Senin (23/12/24).

Kegiatan penutupan Program Rehabilitasi, dihadiri seluruh Pejabat Struktural beserta staf, seluruh Mitra Konselor/Instruktur dari Ghana Recovery Pamekasan.

Turut hadir, Kodim Pamekasan, Subdenpom Pamekasan, Universitas Madura, Kemenag, Pondok Pesantren dan 148 Orang WBP Peserta Rehabilitasi Pemasyarakatan Narkotika Pamekasan.

Dalam sambutannya, Kalapas Narkotika Pamekasan Yhoga Aditya Ruswanto menyampaikan, terimakasih kepada pihak-pihak yang turut mensukseskan terlaksananya kegiatan ini selama 6 bulan.

Tanpa bantuan dan kerjasama semua pihak, program rehabilitasi, pramuka dan pelatihan kemandirian ini tidak dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan hasil maksimal.

“Saya berharap dengan adanya program ini dapat merubah perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) saat telah kembali ke masyarakat umum,” ujar Yhoga.

Lebih lanjut Yhoga menyampaikan, program rehabilitasi merupakan bekal untuk menjalani realita kehidupan sosial di luar Lapas,  setelah selesai menjalani masa pidana.

“Rehabilitasi Sosial ini merupakan upaya menyelamatkan Bangsa Indonesia dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” tuturnya.

Program Rehabilitasi Sosial ini, merupakan bentuk nyata dari komitmennya dalam mendukung transformasi warga binaan menjadi individu yang lebih baik.

Namun, imbuh Yhoga, masih banyak hal yang harus disempurnakan melalu kerja keras kita bersama.

“Kami berharap komitmen semua pihak, untuk menjadikan program ini sebagai langkah awal menuju pemulihan kesatuan hubungan kehidupan,” pungkasnya.