Bangkalan,- Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikti Saintek, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, kunjungan ke lokasi budidaya lele probiotik.
Budidaya tersebut, hasil inovasi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Selasa (28/5/25).
Kunjungan ini menjadi rangkaian dari sosialisasi kebijakan strategis “Kampus Berdampak” yang diselenggarakan di kampus UTM.
Aisyah mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara mahasiswa, dosen, dunia usaha, dan pemerintah daerah dalam mengembangkan budidaya lele probiotik.
Ia menilai, inovasi ini sebagai contoh ideal sinergi antara perguruan tinggi, industri dan Pemda, mampu memperkuat ekonomi lokal sekaligus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Menurutnya, inovasi tidak hanya berhenti di laboratorium, tapi harus sampai ke masyarakat dan memecahkan persoalan nyata.
“Budidaya lele probiotik di Desa Tengket ini adalah bentuk nyata dari Kampus Berdampak yang kami dorong,” ujar Aisyah.
Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’ mengatakan, inovasi ini merupakan bagian dari implementasi tridharma perguruan tinggi, berorientasi pada pemecahan masalah sosial dan pengembangan ekonomi lokal.
“UTM berkomitmen, memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam mendukung program-program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG),” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyampaikan, dukungannya terhadap upaya pemberdayaan masyarakat melalui inovasi kampus tersebut.
“Kami akan mengoptimalkan kebijakan lokal, agar produk pangan asal Bangkalan dapat menjadi bahan utama dalam program MBG,” pungkasnya.
Lele probiotik yang dikembangkan UTM memanfaatkan teknologi probiotik untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas budidaya ikan lele, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan perairan.
Produk ini diterapkan di Desa Tengket, dengan melibatkan kelompok tani dan pelaku usaha lokal, sehingga mendorong tumbuhnya ekonomi mikro di daerah tersebut.