Pamekasan,- Sejumlah 27 orang warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur, ditest urine.
Test urine terhadap puluhan narapidana (napi) ini, dilakukan di aula Lapas setempat, Rabu (11/6/25) pagi.
Kegiatan cek urine tersebut, dalam rangka mewujudkan Lapas bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Proses pengambilan sampel urine, dilakukan secara bergiliran dan mengedepankan prinsip transparansi, objektivitas serta profesionalitas.
“Semua hasilnya negatif,” ujar Kasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Narkotika Pamekasan, Ketut.
Menurutnya, hasil ini menjadi sinyal positif, bahwa pengawasan dan pembinaan selama ini menunjukkan hasil yang baik.
“Test urine ini agenda rutin yang akan ditingkatkan intensitas dan jangkauannya,” ucap Ketut.
Ia menegaskan, pentingnya sinergi antara petugas keamanan, petugas perawatan, serta seluruh unsur di Lapas.
“Kami memastikan tidak ada celah bagi peredaran, maupun penyalahgunaan narkotika didalam Lapas,” tegasnya.
Menurut Ketut, test urine ini bukan hanya bentuk kontrol, tapi juga wujud nyata komitmen Lapas Narkotika Pamekasan.
“Terutama, dalam mendukung arah kebijakan strategis Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” bebernya.
Lebih lanjut Ketut mengatakan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi pencegahan dini, terhadap peredaran narkoba.
“Masuknya barang terlarang melalui berbagai jalur, termasuk melalui kunjungan, pengiriman barang, maupun interaksi antar WBP,” jelasnya.
Maka, dengan adanya tes urine secara rutin, diharapkan bisa memberikan efek jera dan memperkuat sistem pengawasan internal.
Selain bertujuan untuk deteksi dini, kata Ketut, kegiatan ini juga menjadi media edukasi bagi narapidana.
“Kami serius dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang benar-benar berorientasi pada pembinaan,” tandasnya.
Lapas Narkotika Pamekasan berkomitmen, untuk terus menjaga integritas dan kualitas pelayanan pemasyarakatan.
“Termasuk menjadi garda terdepan, dalam perang terhadap narkoba di lingkungan lembaga pemasyarakatan,” pungkas Ketut.
Penulis : Red
Editor : Redaksi