Sampang,- Kerusakan mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), di RSUD dr.Mohammad Zyn menjadi perhatian Bupati Sampang.
Namun meski demikian, ia meminta agar pelayanan rumah sakit kepada masyarakat, tetap baik dan optimal.
Hal itu diungkapkan Bupati Sampang H.Slamet Junaidi, saat inspeksi mendadak (sidak) pada Selasa (17/6/25) sore kemarin.
Plt Direktur RSUD dr.Mohammad Zyn, dr.Bhakti Setiyo Tunggal, tidak menampik kerusakan mesin MRI.
“Tahun 2024 kemarin, kami mengalami kecelakaan kerja, sehingga mengakibatkan mesin tersebut rusak,” ujarnya.
Oleh sebab itu, membutuhkan waktu untuk melakukan perbaikan terhadap mesin MRI.
“Jadi, sementara ini kami menghubungkan pasien ke pihak rumah sakit yang ada MRI_nya,” pungkas dr.Bhakti.
Dilain sisi, ia mengapresiasi kunjungan Bupati Sampang, untuk meninjau langsung pelayanan rumah sakit.
“Hal ini menunjukkan, pak Bupati konsen sekali terhadap kesehatan masyarakat,” tandasnya.
dr.Bhakti menegaskan, dalam kunjungan tersebut, bupati ingin memastikan pelayanan rumah sakit tetap optimal.
“Bupati ingin pelayanan rumah sakit, sesuai dengan arahan-arahan yang disampaikan ke kami,” pungkasnya.
Sementara, Bupati Sampang H.Slamet Junaidi menyampaikan, kunjungannya untuk memastikan langsung pelayanan rumah sakit.
“Karena ini tanggung jawab kita bersama, saya ingin memastikan pelayanan tetap berjalan baik kepada masyarakat,” ujarnya.
Kemudian, juga berkaitan dengan kerusakan mesin MRI yang ada di RSUD Mohammad Zyn (RSMZ).
“Waktu itu saya menginginkan, RSMZ menjadi rumah sakit rujukan se-Madura,” ujar bupati akrab disapa Aba Idi ini.
Maka, pihak rumah sakit harus menyediakan alat yang canggih dan bagus, yakni berupa mesin MRI.
“Namun pada 11 Desember 2024, ada insiden kelalaian kerja, sehingga mesin MRI mengalami kerusakan,” ungkapnya.
Maka dari itu, tegas Aba Idi, ia harus memastikan mesin tersebut berfungsi atau tidak.
“Saya memastikan, kira-kira berapa anggaran perbaikan, agar mesin MRI bisa beroperasi kembali,” bebernya.
Bupati dua periode ini menekankan pihak RSMZ, agar mesin MRI tersebut segera dilakukan perbaikan.
“Informasinya, anggaran perbaikan sekitar Rp4 miliar, kita akan monitor dan minta perkembangannya,” pungkas Aba Idi.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi