Sampang,- Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) Ke-IX tahun 2025, di Malang Raya, telah berlangsung.
Namun, ajang pertandingan berbagai macam cabor ini, mulai dicederai dugaan kecurangan wasit.
Hal itu diketahui, ketika Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sampang, melayangkan protes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Protes tersebut, ditujukan kepada Pengurus Besar (PB) Porprov, perihal kepemimpinan wasit Kickboxing.
Ketua KONI Sampang H.Abdul Wasik menegaskan, bentuk protesnya terhadap wasit pada pertandingan kickboxing.
“Karena banyak merugikan atlet kami,” ujarnya kepada regamedianews, Sabtu (28/6/25) siang.
Ia mengungkapkan, salah satu atletnya mengalami pemotongan nilai sebanyak tiga kali.
“Pemotongan itu, tanpa penjelasan yang jelas mengenai pelanggaran dilakukan,” ketusnya.
H.Wasik menjelaskan, ada empat atlet kickboxing diantaranya atas nama Asifa, Bella, Vida dan Najwa.
Namun, di partai Najwa, dapat pemotongan tiga nilai. Padahal, atletnya tidak melakukan pelanggaran.
“Maka, akibatnya atlet kami dirugikan secara signifikan dalam perolehan poin,” tandasnya.
Ia menilai, kepemimpinan wasit itu tidak profesional dan tidak adil, merusak sportivitas pertandingan.
Oleh karena itu, pihaknya meminta PB Porprov, menginvestigasi menyeluruh kepemimpinan wasit tersebut.
“Mohon tindak lanjuti protes ini dengan tegas,” ujarnya.
H.Wasik juga berharap, PB Porprov dapat memberikan sanksi.
“Karena mulai dari awal, Kabupaten Sampang banyak dirugikan oleh Pengprov KBI,” ungkapnya.
Sementara, hingga berita dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari PB Porprov, ihwal protes KONI Sampang.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi