Pamekasan,- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) supervisi ke Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur.
Supervisinya, memastikan pelaksanaan program penanggulangan Tuberkulosis (TBC) berjalan baik dan sesuai standar.
Tujuan dari kegiatan supervisi dan pemeriksaan ini meliputi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1.Melakukan monitoring dan pembinaan kepada petugas pelaksana mengenai alur dan teknis kegiatan ACF TBC.
2.Melakukan pemeriksaan pekerjaan ACF TBC oleh penyedia jasa sesuai kontrak.
3.Evaluasi pelaksanaan kegiatan, baik dari sisi teknis maupun administrasi keuangan.
4.Identifikasi permasalahan atau kendala yang terjadi selama proses skrining berjalan.
5.Penyusunan tindak lanjut terhadap hambatan yang ditemukan di lapangan.
Dalam kunjungan tersebut, Kemenkes menelusuri satu per satu alur kegiatan mulai dari registrasi, pemeriksaan, hingga tindak lanjut hasil skrining.
Mereka juga melakukan wawancara dengan pihak Tirta Medical Center, selaku penyedia jasa pelaksana kegiatan, Rabu (15/10/25).
Okti Widiyati Ilahude perwakilan Kemenkes RI, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan di Lapas Narkotika Pamekasan.
“Kami melihat, kegiatan ACF TBC di sini telah berjalan dengan baik dan sesuai prosedur,” ujarnya
Petugas lapas cukup terlibat aktif dalam pelaksanaan, dan yang paling menggembirakan
Selain itu, kata Widiyati, warga binaan juga menunjukkan antusiasme yang tinggi, dalam mengikuti skrining.
“Ini tentu menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan di lapangan,” pungkasnya.
Sementara, Kalapas Narkotika Pamekasan, Kusnan, menyampaikan terima kasih atas supervisi dan pembinaan oleh Kemenkes.
Ini menjadi bentuk sinergi nyata antara Pemasyarakatan dan sektor kesehatan, dalam mewujudkan Lapas sehat serta bebas TBC.
“Kami juga terus berkomitmen, memberikan dukungan terhadap seluruh kegiatan kesehatan bagi warga binaan,” tutur Kusnan.
Kegiatan supervisi dan pemeriksaan ini diakhiri dengan sesi evaluasi singkat serta penyusunan rekomendasi tindak lanjut.
Diharapkan pelaksanaan program Active Case Finding (ACF) TBC di Lapas Narkotika Pamekasan berjalan optimal.
“Dapat memberikan kontribusi nyata, dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia,” pungkasnya.
Penulis : Red
Editor : Redaksi