Bangkalan,- Pemerintah Kabupaten Bangkalan resmi menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur, untuk menata ulang Alun-Alun Bangkalan.
Kawasan bersejarah yang menjadi jantung kota, menjadi simbol identitas religius masyarakat Madura.
Langkah ini ditandai dengan digelarnya Workshop Revitalisasi Alun-Alun Bangkalan, di Pendopo Agung, Jumat (17/10/25).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan tersebut, menghadirkan kolaborasi lintas disiplin, mulai dari arsitek, akademisi, budayawan, hingga perwakilan perguruan tinggi dari Jawa Timur dan Jawa Barat.
Tujuannya jelas, melahirkan rancangan Alun-Alun yang estetis, fungsional, dan berakar kuat pada nilai budaya serta spiritualitas warga Bangkalan.
“Ini langkah penting untuk menghadirkan ruang publik yang indah, bermakna, dan mencerminkan identitas spiritual masyarakat Bangkalan,” ujar Sekretaris Daerah Bangkalan, Ismed Efendi.
Ismed menambahkan, hasil workshop ini akan menjadi acuan awal penyusunan studi kelayakan dan penganggaran pembangunan.
“Landscape-nya kita siapkan dulu sebagai pedoman. Setelah itu baru kita hitung kebutuhan anggarannya,” jelasnya.
Selama tiga hari ke depan, para peserta workshop akan mendapat pembekalan dari berbagai narasumber mulai dari pejabat daerah, budayawan, hingga pakar arsitektur dan lanskap.
“Mereka akan merancang tiga alternatif schematic design, yang nantinya dipilih pemerintah sebagai dasar penyusunan studi kelayakan,” tandas Ismed.
Sementara itu, Fafan Triavandi dari IAI Jawa Timur menegaskan, keterlibatan IAI bersifat konseptual dan profesional, bukan dalam ranah proyek pembangunan.
“Kami tidak ikut dalam tender fisik. Peran kami sebatas memberi masukan konseptual untuk penyusunan DED. Ini murni kontribusi profesional,” tegasnya.
Workshop ini diikuti anggota IAI, IALI, serta mahasiswa dan alumni dari sembilan perguruan tinggi terpilih.
Antara lain ITS, Universitas Petra, Universitas Brawijaya, Universitas Trunojoyo Madura, hingga IPB.
Dari 12 kampus yang diundang, terpilih 18 peserta hasil kurasi, terdiri dari mahasiswa tingkat akhir dan lulusan baru arsitektur maupun arsitektur lanskap.
Selama dua bulan ke depan, para peserta akan menjalani empat sesi review intensif, untuk menyempurnakan rancangan.
Pemkab Bangkalan berharap, revitalisasi ini kelak menjadi model penataan ruang publik yang harmonis antara nilai lokal, fungsi sosial, dan keindahan kota.
Penulis : Syafin
Editor : Redaksi