Surabaya,– SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kembali mempererat kolaborasi dengan awak media melalui kegiatan Media Briefing Hulu Migas 2025 di Premier Place Hotel Juanda, Surabaya, Selasa (23/12/2025).
Mengusung tema “Multiplier Effect Industri Hulu Migas untuk Daerah Penghasil”, acara ini memaparkan capaian strategis, serta kontribusi nyata sektor migas bagi ekonomi nasional dan daerah.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat teras SKK Migas, di antaranya VP Bidang Dukungan Bisnis Maria Kristanti W, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Anggono Mahendrawan, serta Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Dino Andrian.
Pjs Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Arief Hermawan menyampaikan, peran media sangat krusial dalam menyampaikan keberhasilan industri hulu migas kepada publik.
Menurutnya, media adalah mitra strategis dalam memberikan literasi mengenai risiko tinggi namun memiliki manfaat besar.
“Kami ahli dalam mencari minyak dengan berbagai risiko. Namun, teman-teman medialah yang memiliki keahlian untuk mengabarkan hal baik ini kepada masyarakat luas melalui berbagai platform,” ujar Arief.
Sinergi ini terbukti sangat positif. Hingga November 2025, tercatat sebanyak 20.856 pemberitaan mengenai hulu migas, di mana lebih dari 97 persen di antaranya bernada positif dan netral.
Arief menilai capaian tersebut sebagai bukti terbangunnya pemahaman yang sama antara pelaku industri dan media.
Lebih lanjut Arief menegaskan, industri hulu migas bukan sekadar penyedia energi, melainkan penggerak roda ekonomi (multiplier effect).
Menurutnya, kontribusi nyata ini terlihat melalui pembayaran pajak dan Participating Interest (PI) yang menjadi pilar pendapatan bagi daerah penghasil.
“Kami konsisten menjaga target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal sebesar 57 persen,” tandas Arief.
“Keberpihakan pada vendor dan tenaga kerja dalam negeri ini memastikan perputaran uang tetap berada di dalam negeri untuk menggerakkan pertumbuhan nasional serta daerah,” tegasnya.
Kegiatan tersebut juga menjadi momentum silaturahmi menjelang akhir tahun 2025, khususnya untuk memperkuat hubungan antara SKK Migas pusat dengan wilayah operasional Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa).
“Dengan transparansi data dan komitmen terhadap konten lokal, kami optimis industri hulu migas akan terus menjadi tulang punggung ekonomi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” pungkas Arief.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi










