Tarik Wisatawan, KKN 50 UTM Ikut Kembangkan Eduwisata Tambak Garam

Mahasiswa KKN 50 UTM terlihat tengah mengecat kincir angin yang berada di pertambakan garam.

Pamekasan, (regamedianews.com) – Eduwisata di tambak garam terdengar aneh dan unik di telinga, pasalnya jarang ditemukan eduwisata di tengah-tenga tempat petani memproduksi garam. Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan telah meresmikan Eduwisata di kawasan tambak Garam, namun eduwisata ini masih belum menarik peminat wisatawan.

Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Tematik 50 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ikut membantu, untuk mengembangkan eduwisata tambak garam agar menarik minat wisatawan.

Baca juga KKN 39 UTM: Peringatan Hari Anak Nasional Bersama Karang Taruna Garuda Sakti

Pengembangan yang dilakukan yakni dengan dilakukan melalui pengecatan baling-baling kayu menjadi berwarna-warni dan menjadi spot foto yang menarik saat fajar dan senja. Di sini, pengunjung juga dapat menambah wawasan atau belajar, tentang cara pengolahan garam dengan pengamatan langsung dan berinteraksi dengan petani garam Desa Bunder.

Menurut Kordinator Desa Kkn 50 UTM, Muh.Alfin Khusaini mengatakan, sebenarnya eduwisata garam sudah ada dan sudah di resmikan oleh pihak kecamatan maupun desa, akan tetapi eduwisata ini kurang menarik wisatawan. Maka kita dari KKN kelompok 50 memiliki ide untuk mengecat baling-baling di tambak garam, agar menambah esensi wisata, sedangkan esensi edukasi didapatkan dari proses pembuatan garam itu sendiri.

Baca juga KKN 85 UTM Buat Kripik Singkong Berinovatif

“Kami melihat potensi yang besar dari adanya eduwisata yang terbengkalai ini, kami melakukan program ini dengan tujuan dapat menarik antusias masyarakat terhadap wisata edukasi yang menarik dari Desa Bunder ini”, tutur Alfin.

Program pengembangan ini dijalankan mulai dari minggu kedua bulan Juli 2019, dan akan diresmikan Pekan ini. Melalui program ini, diharapkan akan menarik ketertarikan masyarakat untuk terus mengembangkan usaha tambak garam yang berkualitas, sehingga akan lahir generasi petani garam Desa Bunder di masa mendatang. (rkz/sbd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *