Daerah  

Dinilai Abaikan Protokol Covid-19, Pengunjung Nekat Padati Wisata Hutan Kera Nepa

Sampang, (regamedianews.com) – Ditengah mewabahnya Covid-19, tempat destinasi wisata Hutan Kera Nepa, di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur tetap ramai dikunjungi wisatawan lokal.

Muhni, salah satu warga asal Kecamatan Banyuates sangat menyayangkan atas di bukanya destinasi wisata Hutan Kera Nepa itu ditengah mewabahnya Covid-19.

Selain itu, Muhni menuding pihak pengelola destinasi wisata tersebut mengabaikan himbauan Pemerintah Kabupaten Sampang. Karena, H+3 lebaran Idul Fitri 1441 H/2020 M destinasi wisata masih buka dan ramai didatangi pengunjung atau wisatawan luar daerah yakni,  Bangkalan dan Sumenep.

“Jika destinasi wisata Hutan Kera Nepa itu masih buka sangat tidak etis dipandang. Karena di satu sisi Pemerintah melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di Perbatasan Sampang dan Bangkalan. Sedangkan di sisi lain, ada pihak yang mengabaikan penyebaran Covid-19 dengan membuka destinasi wisata,” katanya. Rabu (27/05/2020).

Muhni menambahkan, saat ini destinasi wisata tersebut sudah ditutup oleh pihak Polsek Banyuates.

“Sebelumnya dibuka, tapi tadi pasca kami melakukan koordinasi dengan Forkopimcam destinasi itu ditutup pada sekitar pukul 14.00 Wib,” imbuhnya.

Sementara Kepala Desa Batioh, Moh Zu’ud mengatakan, pihaknya tidak pernah membuka tempat wisata tersebut untuk wisatawan. Bahkan, himbauan penutupan itu dikeluarkan sejak awal bulan April lalu.

“Pemerintah Desa tidak pernah membuka wisata. Dan Hutan Kera Nepa itu masuk ke PADes. Tapi, hanya area parkir saja dan itu masuk ke Disporabudpar. Karena, yang di setorkan ke Disporabudpar Sampang itu dana pribadi senilai Rp 3,6 juta rupiah pertahun.

Selain itu, Zu’ud mengatakan, Untuk tarif Parkir 1 Unit kendaraan Roda 2 Rp 3000 dan Mobil Rp 5000.

Meski begitu, asyarakat tidak pernah nyetor hasilnya. Cuma satu kali nyetor sejak wisata itu dibuka. Sedangkan, tiap tahun kami rutin bayar ke Disporabudpar dengan dana pribadi senilai Rp. 3,6 juta,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang Ibni Abdi Rahman mengatakan, pada saat melakukan inspeksi mendadak ke beberapa tempat Wisata termasuk di Wisata Hutan Kera Nepa semuanya tutup.

“Kebetulan saya sendiri pada hari lebaran itu berada di Wisata Hutan Kera Nepa. Tapi, tidak ada pengunjung yang datang dan tempatnya juga masih tutup,” kata Mamang.

Lebih jauh pria yang akrab di sapa Mamang itu mengatakan, pada sore hari lebaran dan hari ketiga pasca lebaran Wisata Hutan Kera Nepa tersebut masih buka dan tetap melayani para wisatawan lokal.

‘Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa Batioh dan Camat Banyuates agar tempat wisata itu segera ditutup dan tidak melayani pengunjung. kami hari ini juga sudah mengirimkan Surat Himbauan melalui Camat masing-masnig untuk dikirim kepada pihak pengelola tempat wisata yang ada di Kabupaten Sampang,” pungkasnya. (adi/fan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *