Bangkalan || Rega Media News
Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gempar) geruduk Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Bangkalan, Selasa (14/7/20).
Puluhan mahasiswa tersebut menyoroti lambannya pelayanan dispendukcapil dalam melayani masyarakat dalam pembuatan KTP. Bahkan, massa menilai sistem pelayanan Adminduk dari tingkat kecamatan hingga kabupaten amburadul.
Tak hanya itu, mahasiswa itu juga menyoroti dugaan maraknya tindak pidana pungli di kawasan Dispendukcapil setempat yang dilakukan oleh oknum Dispenduk.
“Kami sudah banyak memiliki bukti bahwa di Dispendukcapil Bangkalan ketika masyarakat mengurus KTP kerab terjadi pungli dan banyak calo yang mencari kesempatan memeras rakyat,” ujar Abd. Rohim selaku Korlap Aksi didepan kantor Dispendukcapil Bangkalan.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Informasi Andmistrasi Kependudukan (PIAK) Dispendukcapil Bangkalan, Samsul Bahri membantah pernyataan mahasiswa bahwa di Dispenduk steril dari Pungli.
“Akan tetapi kalau calo kami tidak bisa mengilak. Sebab, ketika ada warga desa datang mengurus KTP kesini mengatasnamankan perwakilan Desa, sehingga kami tetap melayani. Namun saya tegaskan kalau pungli tidak ada,” ujarnya.
Samsul juga menambahkan, semua aspirasi dan tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gempar itu akan disampaikan kepada Kepala Disdukcapil.
“Kebetulan hari ini, pak Kadis sedang sakit, sehingga tidak bisa menemui massa dan kami wakili. Jadi, semua tuntutannya akan kami sampaikan kepada Pak Kadis,” tandasnya. (sfn/sms)