Jakarta || Rega Media News
Sebanyak 584 kiai dan ulama meninggal dunia selama pandemi COVID-19. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat pesantren untuk terus waspada.
Pria yang akrab disapa Gus Razin itu mengatakan kasus COVID-19 banyak menerpa pimpinan pesantren di Madura, Kudus, Pati, Demak, hingga Jepara, Pernyataan itu disampaikan Wasekjen MUI, Abdul Ghaffar Rozin, seperti dilansir dari situs MUI, Senin (5/7/2021).
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama ini juga mengaku memiliki data bahwa terjadi peningkatan jumlah ulama yang menderita COVID-19.
“Peningkatan penularan yang sangat signifikan terhadap para kiai dan pengasuh pesantren terutama di seluruh wilayah Madura dan wilayah lain seperti Jawa Tengah utara seperti Pati, Kudus, Demak, Jepara, dan daerah lainnya secara merata,” kata Gus Rozin yang juga Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama.
Dia mengatakan pesantren sebenarnya memiliki tingkat kesadaran tinggi terkait bahaya COVID-19. Namun kasus COVID-19 mulai meningkat setelah libur Lebaran.
Kondisi itu diperparah oleh kemunculan varian baru Corona sehingga hal itu menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kasus COVID-19 di lingkungan pondok pesantren.
Berdasarkan data dari RMI hingga 4 Juli 2021, sebanyak 584 kiai yang wafat di tengah pandemi COVID-19. Gus Rozin mengimbau pondok pesantren yang pendidikannya berada di dalam kompleks agar memperketat protokol kesehatan.